Bahkan kesempatan emas untuk menjalin hubungan persahabatan terabaikan. Karena tertumpu pada dorongan hati untuk menghasilkan artikel.Â
Tentu saja hal ini merupakan hak setiap Penulis. Tetapi bila ada niat hati untuk menerbitkan buku solo karya tulis sendiri,maka hal ini akan merupakan hambatan.
Nah bila gaya menulis kayak Sopir angkot kejar Setoran ini dibiarkan berlarut larut, kelak bila membukukan Karya Tulis kita, maka kita akan sangat sibuk edit sana sini.
Karena itu hindari gaya menulis kayak Sopir angkot kejar Setoran agar kelak dengan mudah karya tulis kita dapat dibukukan
Tulisan ini sama sekali tidak bermaksud untuk menggurui siapapun melainkan merupakan ajakan untuk menulis dengan sepenuh hati.Â
Hingga kapan saja dapat diabadikan dalam bentuk buku. Yang kelak akan merupakan warisan dan sekaligus merupakan sebuah kebanggaan bagi anak cucu kita
Siapa tahu Kompasiana berkenan menjembatani impian Kompasianers untuk menerbitkan karya tulis masing masing.Atau boleh jadi diawali dengan menerbitkan buku secara kolaborasi untuk meringankan beban biaya penerbitan.Â
Semoga impian ini menjadi impian kita bersama. Dan dalam waktu dekat akan jadi kenyataan.
Tjiptadinata EffendiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H