Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tahun Baru Naga Kayu

9 Februari 2024   04:07 Diperbarui: 9 Februari 2024   10:40 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

09 Februari 202

Malam sehari sebelum Hari Raya Imlek, yakni psda hati ink,dikalangan komunitas masyarakat keturunan Tionghoa di Padang disebut Tahun Baru Kecik ( Kecik=kecil)

Saya hanya menulis tentang cuplikan pengalaman hidup pribadi sebagai salah seorang keturunan Tionghoa yang lahir di Padang. Karena walaupun sama sama keturunan Tionghoa, tetapi adat istiadat antara suatu daerah dengan daerah lainnya bisa jadi berbeda.

Pada hari "Tahun Baru Kecil'.tidak boleh ada yang menyapu rumah,karena menurut tradisi,akan tersapu semua rejeki. Kemudian seluruh anak mantu cucu, tidak boleh tidur pada malam itu,dalam upaya mendoakan kedua orang tua,agar berusia panjang.

Tahun Baru Kecil ini,merupakan kesempatan emas bagi seluruh anggota keluarga,baik yang masih tinggal satu atap,maupun yang sudah berkeluarga dan memiliki rumah sendiri untuk datang dan berkumpul bersama sama. makan malam

Sembayang Tuhan

Tepat pukul 12.00 tengah malam dilangsungkan acara sembayang Tuhan. Bagi keluarga yang kondisi ekonomi termasuk mampu maka acara sembayang Tuhan ini dilengkapi dengan kambing atau babi panggang.

Bagi keluarga yang kondisi ekonomi sederhana, cukup dengan tebu yang dipasang mengapit meja altar. Tebu ini harus digsli bersama akarnya dan dipajang lengkap dengan daunnya


Rumah orang tua saya tempo doeloe/dokpri 
Rumah orang tua saya tempo doeloe/dokpri 

Keluarga kami termasuk yang mensupply jeruk Bali dan tebu untuk acara syukuran,sehingga setahun sekali puluhan batang tebu terjual

Jadi setiap Imlek merupakan Hari panen raya bagi keluarga kami

Dalam hal ini saya ditugaskan untuk mengatur dibagian Penjualan . Menggali tebu,memanjat pohon jeruk Bali untuk memetik buah yang sudah matang dan melayani pembeli sepanjang hari.

Acara  sembahyang Tuhan ini hanya dilakukan oleh orang Tionghoa keturunan dari Hokkian .. Dan keluarga kami termasuk keturunan Tionghoa Hokkien, walaupun cuma bisa bilang:" Kamsia" atau " Bo cuan" Karena kami dilahirkan dan dibesarkan di Padang Kota Tercinta 

Sembahyang Tuhan ini dianggap sebagai bentuk rasa syukur, untuk seluruh karunia Tuhan sepanjang tahun

Ilustrasi: Kompas.com
Ilustrasi: Kompas.com

Akhir kata ijinkanlah saya menyampaikan ucapan :

"Selamat Hari Raya Imlek ,10 February 2024. bagi yang merayakan" Semoga Tahun Baru Naga Kayu ini membawa berkat dan kedamaian bagi kita semuanya"

Tjiptadinata Effendi 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun