Untuk Mengajar dan Tidak Pernah Ditolak
Hal ini sungguh merupakan sebuah kebahagiaan tak ternilai bagi kami berdua. Kalau sekedar travelling, tentu saja tidak ada masalah. Tetapi kami berdua mengunjungi lebih dari seratus kota untuk mengajarkan tekhnik tetapi diri yang dikenal secara meluas sebagai Reiki
Ujian terberat bagi kami berdua adalah saat ingin membuka perwakilan di kampuang halaman saya Kota Padang tercinta  Dan Banda Aceh.Â
Berkali kali kami diingatkan:" Maaf Pak. Kalau boleh saya sarankan, jangan ke Aceh Sejujurnya saya katakan,bapak dan Ibu adalah orang Tionghoa dan beragama Katholik. "
Kami paham bahwa niat dari teman teman sangat baik, karena memikirkan keselamatan kami berdua.
Tetapi, kami berdua sudah bertekad untuk mewujudkan impian kami yakni " Menjelajahi Sabang hingga Merauke,"
Puji syukur kepada Tuhan, kami berdua diterima dengan sepenuh hati di Aceh. Bahkan kami berdua diajak makan bersama. Bahkan Pak Haji menghadiahkan Batu cincin yang sangat indah.
Di Padang
Di Padang, saya diundang dalam Panel Diskusi tentang apakah tehnik Reiki ini bertentangan dengan ajaran agama atau tidak.
Hadir dalam diskusi para tokoh masyarakat,Ninik Manak dan Ketua M.U.I Sumatra Barat,pada waktu itu Professor Nasroen Harun M. A dan beberapa orang Dokter dari Universitas Andalas
Panel diskusi ini diselenggarakan di Aula Fekon Unand dan dihadiri sekitar 200 orang . Saya bersyukur hasil dari pertemuan ini, dinyatakan bahwa tehnik reiki yang saya ajarkan sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran Islam Dan hal ini ,selain secara lisan,juga diberikan secara tertulis. Menurut saya,satu satunya buku tentang reiki yang mendapatkan referensi dai Ketua MUI Sumbar adalah karya tulis saya
Kuncinya adalah:"Berbicara dari hati"
Ketika kita mendengarkan seseorang berbicara berbelit belit ,dengan mengunakan kata kata yang susah dimengerti,maka kening kita secara sadar ataupun tidak ,mulai berkerut. Secara alamiah hati kita sudah melakukan penolakan.
Berbicara dari hati berarti apa yang dikatakan adalah sama dengan apa yang ada didalam hati.
Berbicaralah dari hati maka orang akan mendengarkan dengan hati
Renungan di Hari Minggu malam
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H