Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menemukan Hikmah Dari Persahabatan

20 Januari 2024   04:41 Diperbarui: 20 Januari 2024   06:26 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang Menilai Diri Kita Dengan Melihat Siapa Sahabat Kita

Kalau kita menyaksikan kehidupan makluk lainnya, seperti misalnya burung gagak, hanya mau bersahabat dengan burung gagak. Begitu juga dengan jenis burung Sea Gulls, hanya mau bermain bersama Seagulls. Itik hanya mau berjalan hilir mudik dengan bangsa Itik.

Tapi,kita manusia adalah makluk ciptaan Tuhan yang paling mulia diantara semua makluk di Semesta ini. Dikarunai akal budi dan kebebasan untuk memilih jalan hidup masing masing.

Membangun penjara tidak kasat mata untuk hidup terkurung dalam zona keamanan dan kenyamanan Ataukah mau memaknai arti kebebasan hidup yang dikarunai Tuhan untuk membuka hati dalam menjalin hubungan persahabatan dan kekeluargaan dengan siapa saja, tentu merupakan hak setiap insan.

Your Choice is Your Life

Hidup adalah sebuah pilihan. Apa yang kita pilih aksn menjadi hidup kita. Apakah kita memilih untuk membuka hati untuk menjalin hubungan persahabatan dan kekeluargaan dengan semua orang Ataukah hanya merasa berada dalam zona keamanan dan kenyamanan bila bersahabat dengan orang yang sesuku dan seiman?

Orang yang hanya msu bersahabat dengan orang yang dianggap selevel dengan dirinya., memiliki nilai tersendiri bagi masyarakat umum.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Alangkah indahnya hidup ini,bila kita mampu membuka hati untuk menjalin hubungan persahabatan dengan orang yang terdiri dari berbagai latar belakang yang berbeda.

Antara lain beda suku bangsa,beda latar belakang sosial, menunjukkan bahwa dirinya adalah orang yang mampu menerima kenyataan bahwa setiap orang berhak berbeda dengan diri nya.  Hal inilah yang menjadi takaran masyarakat untuk menilai diri kita.

Bersahabat itu bukan hanya ketika kita membutuhkan sahabat,tetapi justru nilainya terletak, pada saat sahabat kita membutuhkan uluran tangan kita. Untuk bisa menjalin persahabatan, tidak ada halangan beda suku,bangsa,latar belakang pendidikan dan agama,asal ada niat baik,yakni saling menghargai dan saling menghormati.


Menjalin hubungan persahabatan,membutuhkan seni tersendiri. Menjaga dan melestarikannya ,sungguh membutuhkan kelapangan hati . Yakni mampu menerima kenyataan bahwa setiap orang berhak berbeda dengan diri kita. Menerima berbagai perbedaan bukanlah berarti kita kehilangan jati diri melainkan menerima dengan lapang hati bahwa setiap orang berhak berbeda dengan diri kita

Perbedaan bukanlah merupakan halangan untuk menjalin hubungan persahabatan dan kekeluargaan. Karena perbedaan bukanlah merupakan kutukan melainkan sebuah berkat

Tetapi, pengalaman pribadi saya,belum tentu menjadi pengalaman orang lain . Tetapi dari pengalaman hidup ini,saya ingin berbagi kepada semua orang.  Dengan berperdoman pada falsafah hidup:” Life is to share"

Belajar dari pengalaman hidup sendiri tentu saja sangat baik. Karena Pengalaman adalah guru terbaik..

Tetapi kata orang bijak,jangan hanya belajar dari pengalaman hidup sendiri,belajarlah juga dari pengalaman hidup orang lain,karena hal tersebut akan mengantarkan kita kepada pencerahan hidup.

 20 Jamuari adalah Hari Penerimaan Internasional

Setiap tanggal 20 Januari diperingati sebagai Hari Penerimaan Internasional.

Hari Penerimaan Internasional ini ditujukan agar tidak ada lagi orang yang merasa tidak diterima dan dikucilkan.

Tidak dipungkiri bahwa banyak sekali individu yang menjadi rendah diri karena tidak diterima di suatu golongan atau lingkungan. ( Sumber: Kompas Com)

Hidup adalah sebuah proses pembelajaran diri tanpa akhir. Kita bisa belajar dari setiap kejadian ,betapapun kecilnya. Bahkan alam semesta bisa kita jadikan guru kita. Salam satu komponen dari alam itu adalah Sang Mentari.

Sang Mentari selalu memberi dan tidak pernah mengharapkan balasan  Mentari memberikan kehangatannya kepada dunia,tanpa menunggu diberikan sesuatu. Mentari menghangatkan tapi tidak menghanguskan. Dari Sang Mentari Kita belajar untuk memberi dengan nothing to loose. Giving is giving. Memberi adalah memberi 

Renungan kecil dipagi indah

Tjiptadinata Effendi 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun