Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Giving With Nothing to Loose

15 Januari 2024   04:21 Diperbarui: 15 Januari 2024   05:24 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi/ Senyum kedua bayi ini adalah senyuman yang tulusButuh Ketulusan Hati

Mendengarkan kalimat "Giving is giving" enak banget kedengarannya. Begitu juga kita dapat mengucapkannya dengan suara lantang. Tetapi ternyata dalam mengaplikasikannya, baru sadar bahwa tidak semudah seperti kita mengucapkannya. Butuh ketulusan dari lubuk hati terdalam.

Pelajaran hidup dari University of life, memberikan kesempatan kepada semua orang untuk belajar. Salah satunya adalah bagaimana memaknai arti Giving is giving. Memberi adalah memberi. Karena bila kita memberi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan dalam bentuk apapun,maka pemberian kita sudah ternoda. Karena tidak layak lagi disebut sebagai suatu pemberian.

Begitu juga, memberikan sesuatu pada orang lain, tetapi dijadikan alasan untuk mendapatkan perhatian khusus, secara serta merta telah memutuskan makna dari Giving is giving.

Bila kita sudah menolong orang lain dengan ikhlas,maka lupakanlah. Janganlah berharap balasan dalam bentuk apapun. Sesudah memberikan sesuatu pada orang lain,maka sejak saat itu kita tidak lagi berhak untuk ikut campur dengan apa yang dilakukan dengan bantuan kita. Inilah yang disebut sebagai " Giving is giving "

Karena itu miris rasanya mendengar betapa mudahnya orang mengucapkan:" Kalau saya nothing to loose" dalam memberikan sesuatu pada orang lain

 Tetapi, setelah memberi sesuatu, terus dijadikan bahan gunjingan. 

Semua orang tahu, bahwa hal yang paling hina dalam hidup ini adalah menjadi orang munafik. Pura pura berbaik hati untuk menolong orang lain, tetapi sesungguhnya hanyalah cara untuk " pamer kebaikan diri '. Hal ini merupakan pendapat pribadi. Tidak mungkin menjadi orang yang sempurna. Tapi minimal memiliki ketulusan hati dalam memberi.

Lebih baik janganlah memberi, bila tidak ikhlas. Karena hanya akan melukai hati orang yang ditolong.

Hanya sebuah renungan kecil dipagi indah ini

Tjiptadinata Effendi 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun