Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keliru Memilih Jalan Hidup

4 November 2023   04:35 Diperbarui: 4 November 2023   05:50 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi :depositphoto .com 

Seluruh Keluarga Ikut Menanggung Beban

Ada peribahasa mengatakan:

"Salah membajak sawah, akan rusak padi semusim"

Tetapi:

"keliru memilih jalan hidup,maka akan rusak seluruh masa depan kita."

Kalau:" Tangan mencencang,bahu memikul" tidak masalah. Siapa yang berbuat maka dirinya yang bertanggung jawab.

Tetapi bila keliru memilih jalan hidup maka yang akan menanggung akibatnya bukan hanya sebatas diri kita sendiri, melainkan seluruh anggota keluarga. 

Sebagai contoh, karena salah memilih jalan hidup, orang masuk penjara selama bertahun tahun. Yang menderita bukan hanya sebatas diri nya pribadi tetapi anak isteri ikut menanggung akibatnya. Bukan hanya beban ekonomi tetapi ikut menanggung malu.

Bahkan hingga keanak cucu, stigma sebagai " cucu terpidana" tidak akan hilang.

Pengalaman pribadi saya akibat over kepercayaan terhadap salah seorang mitra business di Singapore,maka saya ditipu ratusan ribu dollar. Yang menderita bukan hanya saya pribadi tapi isteri saya terpaksa jadi Sopir antar jemput anak sekolah. 

Yang berkilauan belum tentu intan 

Banyak orang yang tergoda akan sesuatu yang berkilauan.Menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya, Tapi setelah diperoleh ternyata yang berkilauan tadi bukanlah intan melainkan hanya sepotong kaca.

Apa yang awalnya dikira emas ternyata hanya logam tak berharga. Seperti kata peribahasa:'Yang kuning belum tentu emas,boleh jadi loyang "

Apa yang terlihat sebagai madu, boleh jadi racun bagi diri kita.  

Seperti cuplikan Pengalaman hidup yang saya tuliskan sekilas diatas. 

Mitra business saya mengatakan kepada saya:" Effendi you are my best friend. You are my brother. Trust me. Believe me. I don't running with your money "Tetapi Mitra business yang berbicara begitu manis, justru yang menipu saya dalam jumlah fantastis pada masa itu.

Karena itu perlu selalu mawas diri untuk menjaga marwah diri. Agar jangan silau oleh yang berkilauan. 

Seperti kata peribahasa:" Sekali lancung keujian seumur hidup orang tidak akan percaya lagi kepada kita.

The choice is yours. But your choice is your life

Hidup adalah sebuah pilihan. Setiap orang berhak memilih jalan hidup masing masing. Tetapi jangan lupa, pilihan kita akan menjadi hidup kita 

Renungan kecil dipagi indah

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun