Sesungguhnya saya merasa tidak nyaman menulis tentang kejadian ini. Sudah dilayani dengan begitu santun dan ramah, ternyata masih menulis tentang kekurangan tentang Kereta Api Parahyangan.
Tapi seandainya terjadi kecelakaan, maka secara moral saya ikut bertanggung jawab.
Karena sudah tahu bahwa ada kejadian yang dapat membahayakan orang lain, tapi saya diamkan lantaran mendapatkan layanan sangat ramah.
Setiap kali pesawat udara akan landing, selalu diingatkan agar:"Para penumpang yang terhormat, diharap tetap duduk hingga pesawat berhenti dengan sempurna. "
Seharusnya hal ini juga berlalu bagi penumpang di Kereta Api.
Tetapi tadi siang kami berdua kaget, karena Kereta Api masih melaju dengan kencang, pintu keluar sudah dibuka.
Tak terbayangkan bila ada yang terburu buru turun kebawah ,dalam kondisi Kereta Api masih melaju dengan kencang.
Syukurlah ada Petugas yang mengingatkan agar penumpang menunggu hingga Kereta Api berhenti. Daripada mengambil resiko yang berpotensi menyebabkan terjadi kecelakaan fatal, alangkah eloknya bila Pimpinan KAI Parahyangan kembali ke prinsip dasar public transportation. Yakni:
"Pintu Kereta Api tetap dalam keadaan tertutup selama Kereta Api belum berhenti secara sempurna "
Semoga hal ini mendapatkan perhatian yang serius dari Pimpinan Kereta Api Indonesia.
Tulisan ini bukanlah merupakan kritik, melainkan kewajiban sebagai salah seorang dari warga Jakarta untuk menyampaikan hal yang menyangkut keselamatan penumpang Kereta Api