Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Terima Daging Kurban? Malu-maluin Ah!

29 Juni 2023   09:42 Diperbarui: 29 Juni 2023   09:47 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagi Sepotong Kisah Hidup

Idul Adha selalu mengingatkan saya akan pengalaman semasa masih tinggal di Jalan Bunda I/no.6 Wisma Indah I ,Ulak Karang di kota Padang tercinta

Siang itu,secara beruntun ,kami mendapatkan 4 bungkusan berisi daging kurban.Sudah saya jelaskan pada yang mengantar,bahwa kami non Muslim dan tidak berhak menerima pembagian daging kurban , Tapi yang mengantar bilang :"Maaf pak,saya hanya disuruh mengantar, saya tidak berani bawa pulang kembali Ntar dimarahin Panitia Qurban .Tidak salah alamat  :Bapak Tjiptadinata Effendi,jalan Bunda I./6 Ulak Karang " Maka tentu saja saya tidak tega memaksa agar bungkusan daging di bawa pulang kembali. Kasihan yang mengantar bakalan di tegur .

Malu maluin,ambil daging kurban,yang bukan hak saya. Maka saya bilang isteri saya,bahwa saya mau antarkan  kembali ke Panitia. Agar Panitia tahu bahwa kami tidak termasuk kategori yang pantas menerima zakat.maka saya naik kendaraan sedan Corolla. Berhenti didepan Panitia Qurban yang lagi sibuk dan turun menenteng empat bungkusan.

Menyerahkan kepada Panitia dan bilang :" Mohon maaf pak .Ini Petugas mungkin salah antar ,kerumah  4 bungkus daging ini dari beberapa lokasi , Saya bukan orang yang pantas untuk menerima zakat." Tapi  Panitia yang juga adalah seorang tokoh agama  ,yang juga hadir disana dan kenal baik dengan kami sekeluarga,karena kami tetangga ."Pak Effendi,mohon maaf,selama ini bapak sekeluarga dikenal dikampung ini selalu peduli pada anak anak sekampung. Kami tahu bahwa pak Effendi,mampu beli daging,tapi dalam ajaran agama kami,tidak ada larangan untuk membagikan daging Qurban kepada tetangga,walaupun non Muslim. Mohon diterima pak,karena kami berikan dengan ikhlas"

Mau Menolak ? Akan Melukai Perasaan Orang

Mau menolak akan  melukai perasaan orang dan terkesan "mentang mentang kaya".Maka saya ucapkan terima kasih kepada Panitia dan tidak lagi melanjutkan untuk mengembalikan bungkusan daging ke beberapa lokasi .Setelah menerima penjelasan,saya lega dan mengucapkan terima kasih,serta kembali kerumah. Melihat saya kembali menenteng 4 kantong berisi daging ,isteri saya langsung bilang :"Kok dibawa pulang lagi dagingnya  ko? "Saya langsung bilang,bahwa daging tersebut bukan salah alamat,tapi memang untuk kita."

Sore itu isteri saya sibuk memasak rendang . Dan hasilnya dari 4 bungkus daging kurban,kini sudah menjadi 20 bungkusan rendang siap saji . Tugas saya adalah mengantarkan kepada tetangga di kampung . 

Tahun berikutnya,bungkusan daging kurban yang diantarkan kerumah kami bukan lagi 4,tapi lebih dari sepuluh bungkus . Dan isteri saya semakin sibuk beli santan dan bahan untuk bikin rendang, Dan kami semakin disayangi orang sekampung. Sewaktu kami pindah ke Jakarta,tetangga datang dan menangis mengantarkan kepergian kami 

Kenangan indah semasa di Padang ,pada setiap hari Raya Idul Adha

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun