Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketulusan adalah Kunci Membuka Hati

26 Juni 2023   09:24 Diperbarui: 26 Juni 2023   09:42 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Menjembatani Segala Perbedaan

Ketulusan hati adalah kunci untuk membuka hati dan menjembatani segala perbedaan
Baik berbeda suku, budaya dan beda agama.  Ketulusan hati adalah sikap dan niat yang murni, tanpa adanya kepentingan pribadi atau prasangka negatif terhadap orang lain. Menjalin hubungan persahabatan berdasarkan kepentingan, hanya bersifat sementara.

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Dalam konteks perbedaan suku, budaya, dan agama, ketulusan hati memungkinkan seseorang untuk menghargai dan menerima perbedaan tersebut sebagai bagian dari keragaman yang kaya dalam masyarakat kita. Ketika hati kita tulus, kita akan lebih terbuka untuk memahami dan menghormati pandangan, nilai, tradisi, dan kepercayaan orang lain, tanpa menghakimi atau memaksakan pandangan kita sendiri.

Ketulusan hati membantu kita untuk membangun hubungan yang kuat dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Dengan memahami dan menghormati perbedaan, kita dapat menjalin hubungan yang saling menguntungkan dan saling memperkaya, di mana kita dapat belajar satu sama lain dan tumbuh bersama sebagai manusia.

Kami berdua sudah membuktikannya dalam perjalanan hidup kami.

Ketulusan hati melibatkan sikap terbuka untuk menerima perbedaan tanpa prasangka negatif atau diskriminasi. Ini berarti kita tidak seharusnya membuat asumsi atau memperoleh kesimpulan tentang seseorang berdasarkan suku, budaya, atau agamanya.

Melibatkan kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain. Dengan mempraktikkan empati, kita dapat menghargai pengalaman hidup orang lain dan melihat dunia dari perspektif mereka. Ini membantu kita untuk lebih memahami kebutuhan, kekhawatiran, dan harapan orang lain, serta membantu kita merespons dengan lebih bijaksana.
Kemanapun kami pergi selalu diterima tidak hanya dengan tangan terbuka tetapi diterima dengan sepenuh hati

Kuncinya adalah Ketulusan hati

Tjiptadinata Effendi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun