Atau Menerima Tantangan?
Tulisan saya dengan judul "Kami sudah berkunjung ke Ibu Kota diberbagai belahan dunia,selain dari komentar di artikel, ternyata ada yang menyampaikannya via japri. Intinya:"Wah Opa kalau ada foto foto perjalanan Opa dan Oma ke berbagai ibu kota berbagai negara, boleh tuh diposting agar kami juga dapat menikmati walaupun lewat foto. Tetapi bilamana hanya sebagai ilustrasi saja, ya nggak apa apa Opa"
Saya maknai pesan via japri ini adalah sebagai Permintaan dan bukanlah sebagai tantangan.
Saya juga sudah sampaikan kepada Ayu Lestari (bukan nama sebenarnya,bahwa pesan via japri saya sampaikan dalam artikel ini. Dan Ayu Lestari bilang:' Silakan Opa.Terima kasih '
Mengapa Memilih Roma?
Karena kalau ke Kuala Lumpur dan Singapore sudah tidak terhitung kali nya kami kesana. Minimal sekali dalam satu tahun.
Pertama kali kami berdua ke Kuala Lumpur dan Singapore tahun 75.
 Sebelumnya,jangankan keluar negeri, untuk makan sebungkus nasi ramas saja tidak jarang saya harus berhutang
Kembali Ketopik
Kunjungan ke Ibu Kota Italia,yakni baru dua kali . Kami ke Roma cukup beli ticket pulang pergi. Karena begitu landing di Roma sudah dijemput oleh adik kami Margareta dan suaminya Sandro m Setelah itu,selama sebulan keliling Italia, kami berdua dilarang buka dompet oleh Margareta.
Enak banget punya adik yang mentraktir A to Z semua biaya akomodasi kami berdua.
Karena Margareta sejak kecil tinggal bersama kami. Jadi kami berdua sudah dianggap bukan sebatas kakak,tapi sudah dianggap sebagai pengganti kedua orang tuanya.Â
Jadi kalau dalam artikel terdahulu saya menulis nama beberapa Ibu Kota negara di dunia, termasuk Roma, bukanlah sebagai ilustrasi pelengkap tapi sungguh kami kunjungi
Sekilas Tentang Roma
Jumlah penduduk Ibu Kota bekas kerajaan Romawi ini hanya sekitar 3 juta jiwa. Rata rata tidak bisa berbahasa Inggris.
Gambar Yogi yang sedang "melayang" adalah bagian dari atraksi di alun alun kota Roma .
Umumnya warga disini sangat santun kepada para pelancong. .
Dalam Kota Roma terdapat negara terkecil di dunia yakni Vatican. Ribuan orang antri dari berbagai pelosok dunia untuk masuk kedalam gereja,bukanlah sebagai peziarah, melainkan sebagai turisÂ
Tapi wanita dengan pakaian " you can see" dilarang masuk. Kalau mau masuk harus pakai mantel untuk menutupi bagian tubuh yang open house.Â
Bagi yang beragama Katholik dapat memanfaatkan kunjungannya untuk berdoa dalam gerejaÂ
Terima kasih kepada ananda Ayu Lestari, yang telah menginspirasi Opa lewat komentar nya via japri. Sehingga Opa ada alasan untuk menulis article ini.
Tjiptadinata EffendiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H