Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mengawal Suara Hati

20 Juni 2023   13:13 Diperbarui: 20 Juni 2023   13:18 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hati nurani adalah konsep yang terkait erat dengan pemahaman diri, moralitas, dan nilai-nilai pribadi seseorang. Ini melibatkan kemampuan kita untuk memahami perbedaan antara benar dan salah..

Suara hati atau hati nurani berfungsi sebagai "suara" internal yang mendorong kita untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral yang kita anut. Ini adalah panggilan batin yang muncul saat kita berhadapan dengan situasi yang melibatkan pertimbangan moral.

Mengapa Kita Gelisah?

Suara hati dapat muncul sebagai perasaan ketidaknyamanan dan kegelisahan, bilamana kita melakukan kesalahan atau gagal melakukan apa yang seharusnya dilakukan.

Sebagai contoh, sewaktu menyaksikan ada anak korban tabrak lari tergeletak berlumuran darah dijalan raya , pikiran saya mengingatkan bahwa saya akan kehilangan waktu untuk mengurus surat penting bagi business. Tetapi suara hati saya mengingatkan bahwa menolong menyelamatkan anak ini jauh lebih berharga ketimbang uang . Dan saya menolong anak tersebut walaupun konsekuensinya kehilangan waktu untuk mengurus surat penting.

Bagaimana seseorang mendefinisikan dan memahami hati nurani dapat bervariasi tergantung pada latar belakang budaya, agama, dan pendekatan filosofis Sementara itu, pandangan lain berpendapat bahwa hati nurani adalah hasil dari pengalaman, pembelajaran, dan kondisi sosial yang membentuk pandangan moral kita.

Perlu ditekankan bahwa hati nurani bukanlah metode yang pasti atau objektif untuk menentukan apa yang benar atau salah dalam setiap situasi. Hal itu bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengaruh budaya, kesalahpahaman, atau emosi yang dapat mempengaruhi penilaian kita. Oleh karena itu, penting untuk melakukan refleksi kritis, mendengarkan sudut pandang yang berbeda, dan menggunakan penalaran etis dalam mengembangkan pemahaman dan tindakan moral yang tepat.

Esensialnya "suara hati dan hati nurani mencerminkan kesadaran moral dan kemampuan manusia untuk merasakan, memahami, dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini benar."

Renungan kecil di musim dingin

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun