Analogi ini menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pikiran dan hati. Pikiran yang terlalu dominan tanpa kehadiran hati dapat membuat kita terjebak dalam keputusan yang terlalu rasional dan kurang peka terhadap emosi orang lain. Sebaliknya, hati yang tidak terkendali dapat menghambat rasionalitas dan menyebabkan kita terombang-ambing oleh emosi.
Dalam kesimpulannya, analogi ini menunjukkan bahwa pikiran dan hati memiliki peran yang penting dalam mengemudi kehidupan kita. Pikiran sebagai gas memberikan energi dan mengarahkan tindakan kita, sementara hati sebagai rem memberikan kebijaksanaan dan mengendalikan emosi. Penting untuk menjaga keseimbangan antara kedua aspek ini untuk mencapai kesejahtera
Kami berdua ,sudah mempraktikkan prinsip hidup ini,selama hampir 60 tahun .Bersyukur kepada Tuhan,kami mampu melalui badai kehidupan dan godaan ,hingga selamat lahir batin hingga saat ini
Renungan dimalam sunyi
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H