Dan Para Warga Senior
Selama bertahun tahun tinggal di New South Wales, kami berdua hampir setiap hari memanfaatkan Public Transportation ,baik Bus maupun Kereta Api. Walaupun terkadang penuh dan penumpang berdiri, namun tidak ada yang berani mengambil kesempatan untuk melakukan perbuatan tercela .Tidak ada kesempatan terjadinya pelecehan, khususnya terhadap wanita, baik di dalam kereta api, maupun di bis-bis untuk umum. .
Karena begitu ada tanda tanda ke arah itu, maka salah satu dari penumpang akan menelepon. Dan pada stop-an berikutnya akan naik beberapa petugas, yang akan menyeret pelaku keluar dari gerbong kereta api. Mau lari? Pasti akan dapat ditangkap.. Dan bila melarikan diri, maka polisi yang berbadan tegap di sini tidak akan beramah tamah lagi. Ditangkap langsung di borgol dan diperlakukan sebagai penjahat,tanpa memandang anak penjabat atau siapapun
Warga Autralia adalah informan polisi. Tanpa diminta mereka akan melaporkan setiap hal yang mencurigakan, sekecil apapun. Karena mereka sangat peduli untuk keamanan dan kenyamanan bersama. Kasak-kusuk, yang membuat orang sekitar menjadi curiga dan mereka akan menelpon petugas.
Mau Duduk Santai Letakkan Kaki di kursi Depan?
Keenakan duduk, maka kaki naik ke kursi di depan kita. Kalau tidak cepat-cepat sadar diri, maka akan didenda 200 dolar. Tidak mengaku? Ada rekaman CCTV yang membuktikan bahwa memang kita melakukannya, maka di samping denda, juga akan ditahan karena berusaha membohongi petugas. Petugas di kereta berhak menahan penumpang yang melanggar aturan. Jadi mereka bukan sekadar karyawan di angkutan kereta api.
Dalam menegakkan aturan dan disiplin, di sini tidak ada kata, ”denda damai " Aturan dijalankan tanpa tebang pilih. Sekalipun pejabat atau orang penting, yang melanggar aturan tetap akan dikenakan sanksi. Karena wewenang Polisi di sini, termasuk petugas di kereta api, tidak berada di bawah kekuasaan pejabat lainnya. Mereka berdiri sendiri dan tidak akan takut menindak siapa pun. Hal ini sudah berkali-kali dibuktikan, bahkan pejabat penting dan tokoh politik dicabut driver lisence-nya, karena mengemudi dalam keadaan mabuk.
Kepala Polisi setingkat Kapolda ,melanggar rambu lalu lintas,ditilang. Sehingga minta maaf melalui media secara terbuka. Tapi denda tetap harus dibayar. Untuk jelasnya silakan dibaca kutipan dibawah ini: