Orang bisa sakit hati membaca tulisan yang penuh dengan energi negative, seperti : tulisan bermuatan kebencian ,iri hati dan dendam kesumat. Tetapi sebaliknya ,bila kita menulis dengan hati yang damai dan pikiran yang jernih ,maka energi positif ini secara serta merta akan tertuangkan dalam setiap kalimat yang kita tuliskan. Dalam berinteraksi dengan sesama manusia,baik secara verbal ,maupun dalam bentu komunikasi tertulis, terciptalah rasa suka dan tidak suka dalam hubungan antar manusia. Hal ini bukan karena disebabkan cocok atau tidak cocoknya kita dengan seseorang,tetapi terlebih karena energi positif ,tidak mungkin dapat menyambung dengan energy negatif.
Menjaga Tetap Konsisten Menulis
Agar tulisan kita dapat berperan secara maksimal dalam proses terapi diri sendiri,maupun orang lain,tentu tidak dapat dilakukan kapan kapan suka atau lagi in the mood saja, Melainkan menjadwalkan secara konsisten dan mengaplikasikannya  secara berkesinabungan
Berharap agar tulisan sederhana  ini ada manfaatnya, Minimal dapat  membuka  cakrawala berpikir, bahwa kita menulis bukan hanya sebatas hobi atau sekedar mengisi waktu lowong, melainkan dapat berperan jauh lebih besar, bila dilakukan dengan sepenuh hati. Mengenai mutu dari tulisan kita,tentu pembaca yang berhak menilainya, Tugas kita sebagai penulis adalah menulis dengan sepenuh hati dan dengan pikiran positif
Menulis sekaligus merupakan jalan,untuk menjadikan hidup kita bermanfaat . Bukankah ada tertulis ;"Sebaik baiknya manusia,,adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain?"
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H