Menikmati Santapan Sambil Menikmati Indahnya Alam
Walaupun sesungguhnya,saya dilahirkan di kota Padang tercinta dan isteri saya  Solok,tapi setiap kali ada kesempatan pulang ke tanah air ,sudah menjadi semacam tradisi bagi kami berdua untuk melakukan perjalanan ke kota kelahiran ayah saya almarhum di Payakumbuh. Ayah saya lahir di Labuah Basilang ,di ibu kota kecamatan lima puluh koto ini pada tahun 1902 . Sekolah d Madrasah di kampung halaman . Perjalanan dari Padang ke Payakumbuh memakan waktu hampir 3 jam.walaupun jaraknya hanya 122 kilometer. Karena jalanan sempit dan padatnya arus lalu lintas
Salah seorang dunsanak kami yang setiap kali  kami datang,selalu menunggu kami adalah bu Fatma. Kami diundang makan di Rumah Makan Situjuah. Berada di Situjuah gini, begitu turun dari kendaraan,terasa ac alam menyentuh seluruh pori pori . Sangat menyejukkan dan menyegarkan. Jauh dari hiruk pikuk lalu lintas dan bebas polusi. Lokasi Rumah Makan dengan latar belakang alam indah permai sungguh terasa sangat menyejukkan hati.
Meja makan berada disamping kolam,yang airnya asli dari gunung . Tampak ikan mas bermain main ,semakin melengkapi kenikmatan berada di alam terbuka. Masakan ikan pongek yang aduhai, sungguh terasa bagaikan santapan surgawi. Sambil menikmati masakan khas Payakumbuh  yang tidak ada bandingannya  dengan masakan di Jakarta. Diterpa semilir angin gunung yang segar sungguh merupakan natural healing lahir dan batin.
Setiap mudik lebaran,tempat ini diserbu oleh para pengunjung yang datang dari berbagai daerah,termasuk dari Pekanbaru. Disamping ikan pongek, ada sayur nangka muda dengan santan yang kental,semakin menambah kenikmatan. Tidaklah berlebihan bila  restoran ini disebut sebagai Restoran 3 in 1 Yakni, menyegarkan,menyehatkan dan mengenjangkan.
Menghabiskan waktu selama  lebih dari dua jam disini,sunggh sangat berarti, Terasa kelegaan ,kenyamanan dan kesegaran lahir batin'
Bagi yang merencanakan akan berkunjung ke Sumatera Barat, jangan sampai melewatkan kesempatan untuk berkunjung kesini an merasakan natural healing dengan menimati santapan disini Tulisan ini,sama sekali tidak ada hubungannya dengan promosi terselubung,karena kami tidak ikut andil dalam usaha rerstoran ini. Usai santap siang disini,kami pulang kembali ke Padang, Karena bila sampai diketahui kerabat kami yang lainnya,hampir dapat dipastikan kami akan disandra dan tidak diizinkan pulang, Karena kota Payakumbuh adalah kota kelahiran ayah kami alm.Â
keterangan foto semua dokumentasi pribadi
Tjiptadinata EffendiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H