Rasa Terbebas Dari BelengguÂ
Izinkanlah saya menulis sekilas tentang cara memaknai arti kata minta maaf . Kalau minta maaf hanyalah sebatas tradisi,maka tentu saja orang bebas menyampaikan dengan gaya dan nada masing masing Tetapi bilamana permohonan maaf,memang setulus hati keluar dari lubuk hati terdalam,tentu akan tampak sangat berbeda
Sebagai contoh :Â
"Mohon maaf,saya terlambat membaca pesan" ,bisa berarti mohon maaf yang sesungguhnya,tapi boleh jadi hanya sekedar basa basi kesopanan .Â
Sewaktu terburu buru masuk kedalam lift,tanpa sengaja terinjak kaki seseorang,maka agar jangan dibilang "tidak tahu sopan santun" maka orang menyampaikan :"Aduh,mohon maaf ya ,saya tidak sengaja" Dan urusan selesai
Maaf yang terpaksa. Ada kalanya,karena merasa terdesak atau merasa tidak mampu melawan ,maka orang dengan terpaksa mengucapkan :"Kalau saya salah,saya mohon maaf " Atau dalam bahasa lain:"Sesungguhnya,bukan salah saya,tapi nggak apa apalah,saya yang minta maaf" Nah,silakan dimaknai,apalah artinya permintaan maaf yang setengah hati ?
Kalau di Australia, pernyataan maaf sekedar basa basi ,cukup dengan mengatakan :" I am sorry" Tapi kalau memang merasa bersalah,maka yang diucapkan adalah :"Apologize "Â
Bahasa Tubuh Tidak Dapat Berbohong
Orang bisa berbohong dengan kata kata Bahkan yang piawai dalam merangkai kata,dapat membuat lawan bicara terharu dan menangis.Tetapi, bahasa tubuh dan tatapan mata,tidak bisa berbohong.
Orang minta maaf,sambil ketawa tawa atau sambil matanya memperhatikan sesuatu yang lain,dapat dipastikan bahwa apa yang diucapkan adalah '"asmong' atau Asal Ngomong . Kalau orang benar benar merasa bersalah dan merasa perlu minta maaf,maka bukan hanya intonasi suaranya yang mendukung,tapi juga sikap tubuh dan tatapan matanya.Â