Karena pada waktu itu, kondisi ekonomi morat marit,maka saya hanya kuliah di Fakultas Hukum Unand, dua semester dan Drop Out. Saya pindah ke IKIP di Air Tawar, karena isteri saya juga kuliah di sana.Â
Pelajaran berharga ini, sungguh merupakan ilmu kehidupan bagi saya pribadi. Karena itu kelak,setelah nasib kami berubah dan kami hidup dalam kecukupan, mengundang orang makan bersama, sudah mendarah daging dalam kehidupan pribadi kami berdua. Tidak masalah beda suku, beda iman dan beda latar belakang.
Karena saya sudah merasakan, di saat kelaparan,sebungkus nasi,sungguh merupakan kenikmatan yang tak ternilai harganya. Hal ini membentuk prinsip hidup kami, bahwa untuk mengaplikasikan hidup berbagi tidak musti dengan orang sesuku dan seiman.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H