Kami kenal dengan Oma Lombok sudah belasan tahun yang lalu. Sempat berfoto bersama suami tercinta Dan kami sering kontak via Japri. Sempat shock sewaktu suami tercinta di panggil Tuhan. Tapi dalam keadaan sedih dan jiwa tergoncang,masih menjalani Ibadah Puasa. Saya berusaha untuk memotivasi dan menghibur. Tapi sungguh tidak mudah  Kalau orang kehilangan sepeda motor atau benda lainnya,saya berani bilang:"Sabar bu, ikhlaskan saja. Yakinlah akan dapat ganti yang lebih baik "
Tapi kalau orang kehilangan suami tercinta ,mana tega saya bilang seperti itu ?
Biasanya,setiap bulan Ramadan,saya selalu mengirimkan ucapan :"Selamat menunatikan Ibadah Puasa ".Tapi kini ,jemari tangan saya terhenti,saat nomor yang ada Ponsel saya,pemiliknya sudah pindah kealam lain.
Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi kami berdua bahwa :"No one knows what will happened for tomorrow ".Maka selagi ada kesempatan untuk saling menyapa dan makan bersama,jangan pernah ditunda, Karena terkadang,kesempatan yang sudah berlalu,tak pernah akan kembali lagi.. Karena itu, setiap kali ada kesempatan pulang ke tanah air,kami akan kembali mengundang semua sahabat di Kompasiana,untuk acara makan bersama. Kalau tiba di bulan Ramadan,kita akan babuko basamo ,Tapi bila kami datang bukan di bulan Puasa,maka kita akan makan bersama secara bebas
Setiap kali mengingat sahabat yang sudah pergi, hanya  menyisakan genangan air di pelupuk mata
Tjiptadinata Effendi