Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Inilah Pelajaran Paling Berharga tentang Arti Puasa

31 Maret 2023   19:18 Diperbarui: 31 Maret 2023   19:22 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang Tak Akan Pernah Saya Lupakan Sepanjang Hayat

Dalam perjalanan hidup, saya selalu berpedoman untuk belajar dari siapapun yang dapat menambah wawasan saya dalam memaknai arti kearifan hidup. 

Ternyata ,hingga berusia 80 tahun,pelajaran paling berharga tentang hidup,khususnya tentang mengaplikasikan hidup berbagi ,saya dapatkan dari sosok yang sangat  sederhana. Tidak mengenal digitial dan sama sekali tidak tersentuh oleh kemajuan zaman

Pertama dari Pak H. Syaifullah yang mengantarkan kepada saya :" Untuk menerapkan hidup berbagi, tidak harus dengan orang sesuku dan seiman"

Yakni sewaktu jembatan perjalanan Medan ke Padang terputus. Bertepatan dengan Bulan Ramadhan. Saya diajak makan nasi sebungkus berdua.

Pelajaran hidup kedua,yakni seorang nenek yang bernama Halimah.

Makanan bisa basi,tetapi pelajaran hidup tak pernah akan basi (tjiptadinata effendi)

Karena mungkin kisah ini sudah pernah saya tuliskan,maka tentu tak elok saya re-write secara utuh,karena hanya akan menghadirkan rasa jenuh bagi para pembaca. Karena itu,saya tuliskan sekilas tentang background ,hubungan saya dengan bu Halimah.

Pada waktu itu, saya duduk sebangku dengan bu Halimah di Bis ALS.

Kondisi saya lagi demam,tapi tubuh saya mengigil. Isteri saya sudah menyarankan ,agar saya jangan berangkat. Tapi karena merasa sayang ,uang tiket bis hangus ,maka saya memaksa diri untuk tetap berangkat. Tapi diperjalanan, kendaraan mengalami kerusakan . Semua  penumpang diminta turun . Dengan terpaksa saya juga turun. Mencari pohon besar dan dengan beralaskan jaket lusuh saya baringkan tubuh. Tanpa sadar,saya tertidur.

Tetiba ada yang menepuk nepuk bahu saya dan bilang :"Nak,bangun, bis mau berangkat " Saya buka mata ,ternyata bu Halimah yang membangunkan saya. Kami naik kembali ke Bis .Tubuh saya menggigil ,karena demam dan lapar. Karena bertepatan dengan bulan Puasa,maka tidak ada warung yang buka di perjalanan. 

Tetiba,bu Halimah mengulurkan tangannya dan bilang : “Nak, tadi waktu berhenti,ibu sempat beli 2 potong ubi rebus dirumah penduduk ,,karena disekitar sini tidak ada warung.. Masih hangat,nih dimakan ya”

Saya sangat terharu. Dari tempilan dan pakaiannya, saya sudah paham bahwa kondsi ekonominya,tidak lebih baik daripara saya. Tapi begitu besar rasa kepedulainnya,sehingga rela membagikan makanan .Makan ubi rebus hangat hangat dalam kondisi perut lapar, ternyata nikmatnya luar biasa

Tiba tiba , saya teringat, ibu  Halimah adalah orang miskin,  tampak dari tampilannya. Saya mengeluarkan satu lembar uang kertas dari dompet dan saya sodorkan dengan sopan, sambil berkata:” Maaf bu, ini sekedar uang untuk pengganti beli ubi tadi”

Tapi ternyata bu Halimah menolak. “Nak, ibu memang cuma bawa uang jajan terbatas dan hanya bisa beli 2 potong ubi . ibu berbagi pada anak dengan Ihklas ,tidak semuanya harus dihitung dengan uang nak.” 

Mata saya berkaca kaca…saya amat terharu. Ibu Halimah ini hanya seorang tua yang amat sederhana.Keadaannya sepertinya tidak lebih baik dari diri saya.Tapi begitu peduli pada saya, padahal baru saja kenal dalam bus.

 
Belajar Dari Universitas Kehidupan

Belajar dari pengalaman sendiri memang sangat penting, tetapi belajar dari contoh teladan yang diberikan oleh orang lain juga sama pentingnya. Hal ini dikarenakan belajar dari pengalaman orang lain dapat memberikan wawasan dan pandangan yang berbeda, serta membantu kita memperluas pengetahuan dan pengalaman kita.

Belajar dari contoh orang lain yang telah mengalami kesulitan atau kegagalan dalam hidup mereka dapat membantu kita menghindari kesalahan yang sama di masa depan. Dengan memperhatikan bagaimana mereka mengatasi masalah dan mengambil tindakan yang tepat, kita dapat belajar untuk menghindari kesalahan yang sama dan mencapai tujuan dengan lebih efektif.

Membantu meningkatkan keterampilan sosial kita. Kita dapat mempelajari bagaimana cara berinteraksi dengan orang lain dengan baik dan sopan, bagaimana cara membangun hubungan yang baik

 Belajar dari contoh orang lain dapat membantu kita menjadi lebih bijak dalam mengambil keputusan. Kita dapat mempelajari cara berpikir dan cara mengambil keputusan yang tepat dari orang lain, sehingga kita dapat menghindari kesalahan yang tidak perlu dan mencapai tujuan dengan lebih efektif.

Memperoleh inspirasi dan motivasi Belajar dari contoh orang lain yang telah berhasil mencapai tujuan mereka dapat memberikan inspirasi dan motivasi yang besar bagi kita. Kita dapat mempelajari strategi mereka dalam mencapai tujuan, dan menerapkannya dalam kehidupan kita sendiri. Belajar dari contoh orang lain dapat membantu kita memperluas pengetahuan dan pengalaman kita. Kita dapat mempelajari hal-hal baru dari orang lain yang mungkin tidak kita ketahui sebelumnya, dan memperkaya pengalaman hidup kita.

Dengan belajar dari contoh teladan orang lain, kita dapat meningkatkan kualitas hidup kita secara signifikan. Kita dapat mempelajari banyak hal yang berguna dalam hidup, dan menjadi manusia yang lebih bijak dan arif dalam memaknai arti kehidupan,serta mengantarkan kita menjadi manusia yang arif dalam memaknai arti kehidupan sesungguhnya

Belakangan,saat kehidupan kami sudah membaik,saya mencoba mencari jejek pak H.Syafullah dan bu Halimah,tapi tidak pernah ketemu lagi.Karena keduanya,telah berada di tempat yang damai sejahtera dalam keabadian

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun