Keterangan foto: foto ini bukan di Bali, bukan Turis, tapi warga Indonesia/dokumentasi pribadi Tjiptadinata EffendiÂ
Interospeksi Diri Jauh Lebih Berguna Ketimbang Melarang Turis Masuk ke Indonesia
Resiko menuliskan artikel ini,saya mungkin akan dianggap sebagai orang Indonesia, yang tidak berjiwa nasional. Terserah. Hidup ini sarat dengan penilaian penilaian. Ketika kita menghabiskan waktu untuk menilai prilaku tidak terpuji dari para Wisman Preman,kita lupa bercermin diri.Â
Alasan klise: maklum orang kecil, tidak mampu beli kendaraan roda 4/ dokumentasi pribadi Tjiptadinata EffendiÂ
Mau buktinya ?Â
Silakan perhatikan foto foto yang di postng disini. Foto foto tersebut asli,tanpa editing sana sini dan bukan hasil rekayasa .Â
Perihal, turis buka baju,sudah pernah saya tuliskan. Terjadi sudah lebih dari 10 tahun lalu. Bayangkan didepan para wanita dan anak anak ,si Turis berjalan hilir mudik buka baju dan hanya pakai kolor yang tidak sopan Aneh tapi nyata,petugas sama sekali tidak menegor Hal ini terjadi bukan di Bali ,tetapi disalah satu kota di NTT. Saya geram melihatnya dan menegor petugas :"Maaf  pak,mengapa membiarkan orang buka baju di bandara?  Bilang mereka harus menghargai kaum wanita kita .Kalau tidak mau ,usir mereka !" Petugas tampak bengong. dan bilang :"Aduh bapa..gimana cara menegornya? "
"Kalau tidak bisa berbahasa Ingris, pakai bahasa tangan , perintahkan mereka pakai baju atau usir "Â
Ini baru salah satu contohÂ
Alasan kemanusian: maklum orang cari makan. Masa iya tega ditilang? / Dokumentasi pribadi Tjiptadinata EffendiÂ
Naik Motor Buka Baju ?
Ini fotonya,bukan di Bali ,tapi didaerah lain, Satu sepeda motor berbonceng 4 orang .Yang duduk dibelakang buka baju, Orang Indonesia.
 Anak anak dibiarkan berada dalam posisi membahayakan dirinya dan orang lain./ Dokumentasi pribadiÂ
Dimana Petugas?
 Mungkin sibuk ,sehingga tidak melihat kejadian ini. Karena dianggap hal ini tidak melanggar aturan dengan terjadi pembiaran dimana mana,maka turis berani melakukannya .
Perintah melarang masuk turis,tentu bukan hak saya mengritisasi,karena saya bukan pejabat,bukan orang politik,Hanya salah satu dari 254 juta orang Indonesia.
Tapi, ketimbang menutup pintu masuk untuk turis, alangkah eloknya bercermin diri. Mengapa ada Turis yang berani berulah di negeri kita?
Hanya sebuah renungan kecil
Tjiptadinata EffendiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H