Bukankah Begitu Seharusnya?
Heboh mengenai  impor pakaian bekas ,belakangan ini kembali menghangat Lantaran adanya seruan Stop impor pakaian bekas ! Sesungguhnya hal ini sudah merupakan lagu lama,yang direvisi .Sejak tempo dulu sudah ada . Suruh rakyat makan jagung, ee pejabat makan enak di restaurant. Suruh rakyat makan sagu ee anak dan isteri pejabat pamer kekayaan . Suruh orang kencangkan ikat pinggang eee anak dan isteri Pejabat sibuk shopping di Hong Kong
Tapi begitulah hidup ini. Lagu lagu klasik,bila di modifikasi,terkadang enak didengarkan .Â
Terus bagaimana seharusnya sikap kita ? Â Keep calm. Â Kembali ke pesan nenek moyang:"Bila ingin mengajak orang melakukan perubahan,maka mulailah terlebih dulu dengan diri sendiri"Â
Foto bersama Konjen RI dengan pakaian batik seharga seratus ribu rupiah.
Kemudian dilanjutkan dengan anggota keluarga. Bila hal ini sudah dilakukan,barulah menyarankan orang lain untuk ikut melakukan perubahan. Salah satunya adalah Stop beli pakaian impor." Baik pakaian baru,maupun pakaian bekas . Bukankah begitu seharusnya?
dokpri
Harga Diri Kita Bukan Tergantung Apa Yang Dipakai
Walaupun menggunakan pakaian branded yang harganya,cukup untuk menghidupi satu keluarga selama satu tahun.tapi bukan berarti secara serta merta "melambungkan derajat " seseorang. Â Tidak perlu searching ke google ataupun bertanya ke A.I. Cukup melihat sekeliling. Mengapa kita menghargai seseorang ? Apakah lantaran pakaiaiannya branded ? Jelas bukan,tapi karena kepribadiannya,yang menjadikan seseorang layak dihargai.
Saya dan isteri ke pesta pernikahan  ataupun ada undangan lainnya,yang mengundangnya orang kaya. tapi kami berdua tidak merasa minder berpakaian yang harganya hanya 100 ribu rupiah. Yang penting menjaga sikap dan prilaku,tutur kata dan berpakaian rapi . Hanya itu  saja ?Â
Benar cuma itu, Tidak perlu beli pakaian branded . Apalagi sampai harus menggesek kartu kredit,demi agar tampil "branded"
Tapi ini adalah prinsip hidup kami berdua,yang kami terapkan sejak awal menikah tahun 1965.
 Mengenai orang mau beli  pakaian branded,tentu saja urusan masing masing. Kita sama sekali tidak berhak mencampuri apalagi mengritik. Karena yang dipakai adalah uang masing masing.
Lebih baik urus diri sendiri dan keluarga,karena masih banyak kekurangannya,ketimbang sibuk merecoki urusan orang lain Bukankah begitu ?Â
Waktu sangat berharga,mengapa kita buang waktu untuk urusan orang lain ? Mau mengubah dunia ?Mulailah dengan diri sendiriÂ
Keterangan foto semuanya dokumentasi pribadiÂ
Tjiptadinata Effendi