JAKARTA, KOMPAS.com - Pengendara mobil mengeluhkan kembalinya juru parkir liar di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Baru parkir kurang dari 30 menit, pengendara diminta membayar Rp 20.000. Pengalaman ini dialami oleh Tjiptadinata Effendi, yang dituangkan dalam tulisannya di Kompasiana. Dia mengaku memarkirkan kendaraannya di depan salah satu toko di kawasan tersebut. Dia tidak parkir di basemen gedung karena antrean panjang. Baca: kompas.com
Yang Bisa Basi adalah Makanan
"Yang bisa basi adalah makanan. Sedangkan pelajaran hidup tidak pernah basi"(Tjiptadinata Effendi)
Khususnya bagi yang belum pernah mengetahui atau membacanya. Karena itu, alangkah eloknya, dalam dunia tulis menulis, kita selalu mawas diri. Jangan hanya karena ingin masuk Headline atau Terpoluer, kita terlanjur menuliskan hal hal yang belum kita pahami dengan baik. Apalagi bila menyangkut nama orang atau nama suatu instansi. Kesalahan kecil,dapat menyeret kita ke ranah hukum. Kalau hal ini sampai terjadi, maka kita sungguh berada dalam kondisi yang sangat tidak menguntungkan. Saya sudah pernah mengalaminya
Belajar dari pengalaman sendiri,tentu saja sangat baik, Bukankah ada peribahasa: "Experience is the best teacher? "Tetapi tak kalah pentingnya, belajar juga dari pengalaman orang lain, agar menjadikan hidup kita semakin arif.
Berurusan dengan ranah hukum, hanya akan menyebabkan kehidupan kita menjadi semakin terpuruk, terlepas salah benarnya diri kita. Karena itu sekecil apapun  peluang yang akan mengantarkan kita kepada masalah hukum, alangkah eloknya dihindari
Semoga tulisan ini ada manfaatnya
Tjiptadinata Effendi
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H