Cara berinteraksi dengan audience  juga bisa berbeda antara berbicara di depan tokoh masyarakat dan di depan mahasiswa. Ketika berbicara di depan tokoh masyarakat, cara berinteraksi cenderung lebih formal dan sopan, sedangkan ketika berbicara di depan mahasiswa, cara berinteraksi mungkin lebih santai dan lebih terbuka untuk pertanyaan dan diskusi
Gaya penyampaian pesan juga bisa berbeda antara berbicara di depan tokoh masyarakat dan di depan mahasiswa. Ketika berbicara di depan tokoh masyarakat, gaya penyampaian pesan bisa lebih berorientasi pada fakta dan data, dan cenderung lebih serius dan berwibawa, sedangkan ketika berbicara di depan komunitas yang kita kenal dengan baik, gaya penyampaian pesan bisa lebih dinamis dan interaktif, dan cenderung menggunakan humor atau cerita yang dapat merangsang pikiran dan emosi mereka. Seperti saat saya berbicara di depan para perserta seminar reiki. Saya bersikap santai tapi tetap santun dan menghargai semua yang hadir.
Kesimpulannya:
Berbicara di depan tokoh masyarakat dan di depan mahasiswa memiliki perbedaan dalam hal tujuan, konteks, bahasa yang digunakan, cara berinteraksi dengan audiens, dan gaya penyampaian.Â
Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan cara berbicara agar pesan yang disampaikan dapat diterima dan dimengerti oleh audiens dengan baik.
Tanpa bermaksud pamer diri,saya sampaikan bahwa saya sudah berbicara di depan umum ratusan kali, termasuk berbicara mengenai teknik penyembuhan alami di Gedung Kesehatan RI di lantai III/ Kuningan. Pesertanya semuanya adalah para dokter dan tenaga medis. Karena itu,saya harus menguasai dengan baik,materi yang akan disampaikan dan  menghindari ,jangan sampai berbicara out of box,yakni diluar kapasitas dan pengetahuan . Jangan pernah bersikap over confidence, yang dapat menghancurkan image diri sendiri.
Semoga ada manfaatnya
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H