Dokumentasi pribadi
 Teruslah Bergerak Agar Tetap Sehat
Banyak yang bertanya kepada kami :"Opa dan Oma,apa rahasianya,agar tetap sehat hingga menua?" Karena itu saya termotivasi untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan. Kami berdua terus bergerak,agar tetap sehat. Banyak orang berpikir,sudah tua dan sudah pensiun adalah waktunya untuk menikmati hidup sambil bersantai ria di rumah .Duduk bersandar sambil nonton Drakor hingga berjam jam. Justru gaya hidup seperti ini adalah ibarat orang bunuh diri pelan pelan.
Maka jangan heran,usia baru 60 tahun,berdiri saja sudah goyah. Mau nyetir kendaraan jadi gamang.,karena sudah terbiasa pakai sopir pribadi. Â Kemudian mulai sakit sakitan dan menjadi beban bagi anak cucu. Waktu mereka yang sangat berharga untuk membangun keluarga, terpaksa di habiskan untuk merawat orang tua. Padahal kesalahan terletak pada diri orang tua,yang senang hidup bersantai ria. Membuang waktu yang sangat berharga,hanya untuk duduk nonton bola atau nonton drakor. Padahal waktu adalah karunia Tuhan yang tidak dapat tergantikan lagi.Â
Seperti kata peribahasa :"Lost time,will never found again" Waktu yang sudah terbuang sia sia,tidak dapat ditemukan lagi.
Manfaatkanlah waktu untuk melakukan hal hal yang positif
Dikampung halaman kami ada peribahasa:
duduak marajuik ranjau      (marajuik - merajut)
tagak maninjau jarak          (maninjau -memperhatikan )
hari sahari dipatigo            (dipatigo  - dibagi tiga )
malam samalam diparampek  (diparampek -dibagi empat)
Intinya adalah :" Manfaatkanlah waktu secara maksimal. " Jangan duduk bermenung dan bersantai ria,tanpa mengerjakan apapun. Hal inilah yang mendasari hidup kami,walaupun sudah belasan tahun tinggal di Australia. Setiap hari ,jadwal kami padat.
Pagi ,isteri saya bikin kopi dan persiapkan sarapan kami berdua. Saya bersihkan kebun dihalaman belakang rumah. Usai mandi,kami sarapan. Â Usai sarapan, kami masing masing membaca dan menulis artikel . Sekitar satu hingga dua jam kemudian, kami keluar rumah. Jalan kaki ketaman atau ke tepi pantai yang jaraknya hanya sekitar 200 meteran dari rumah tempat kami tinggal di Burns Beach.. Kemudian kami berkendaraan.Saya nyetir dan isteri duduk disamping. Kami hadir berbagai kegiatan sosial,pertemuan para warga Senior atau undangan dari berbagai komunitas.
Siang hari,kami  tepi Swan River. Mencari tempat teduh dan makan siang dari bekal yang kami bawa. Kemudian  ikut bergabung dengan warga Senior,untuk berbagai kegiatan sosial hingga sore hari
Mandi dan makan malam dirumah .Melanjutkan membaca  ,serta urusan tulis menulis ,sementara isteri saya terkadang nonton drakor. Menjelang jam 10 dan maksimal jam 11 malam,kami berdua istirahat dan masuk kamar . Berdoa sambil berpegangan tangan. Sepanjang tahun,tidak sekalipun kami tidur siang ataupun bermalas malasan di tempat tidur. Kalau lagi santai,isteri saya sibuk merajut pakaian cicit dan saya sibuk membaca atau menulis ,serta mendengarkan soft musicÂ
Itulah rahasia kami tetap sehat lahir batin hingga sama sama menua
Keterangan foto semuanya dokumentasi pribadiÂ
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H