Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

New World Pilihan

Sudah Sejak Lama Robot Mulai Gantikan Peran Manusia

21 Februari 2023   20:00 Diperbarui: 21 Februari 2023   20:09 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa Sekarang Baru Heboh?

Sesungguhnya,sudah sejak lama  peran manusia  setahap demi setahap diambil alih oleh robot. Contoh paling sederhana,sewaktu saya masih sekolah ,di tiap persimpangan jalan raya,selalu ada Polisi Lalu Lintas yang mengatur lalu lintas. Dengan pluit dimulut dan kedua tangan,memberi aba aba :"Jalan !" atau "Stop" . Tetapi belakang hari,tidak tampak satu orangpun Pak Polisi yang bertugas,karena tugasnya sudah diambil alih oleh alat yang bernama Traffic Light . Bila lampu hijau,maka berarti perintah untuk :"Jalan " dan bila lampu menyala kuning,berarti :"Siap siap untuk berhenti" Dan bila lampu merah menyala,berarti STOP! Belakangan ini ,semakin canggih,yakni setiap orang yang melanggar kecepatan,akan dijepret oleh robotic dan buktinya akan diserahkan ke kantor Polisi secara automatis. Polisi akan mengirimkan "Surat cinta" kepada yang melanggar.untuk membayar denda

Masuk kedalam Lift

Begitu  pintu lift terbuka,maka orang yang mau memanfaatkannya,harus buru buru masuk. Karena begitu,robot mengeluarkan suara:"Door Closing" maka pintu lift akan tertutup secara otomatis. Mau berteriak teriak atau marah, tidak akan ada yang mau peduli,karena berhadapan dengan system yang sudah baku.

Kalau kelebihan muatan,maka lift akan mogok dan lampu merah menyala. Petanda,perintah untuk yang datang paling belakangan harus keluar ,menunggu giliran berikutnya,karena sudah over loading.

Saat mengemudikan kendaraan

Saat mengemudikan kendaraan dan menggunakan GPS, Pengemudi juga diatur oleh komputer. Misalnya :"One hundred metres ,take any lane to turns right." Maka pengemudi akan patuh sesuai  petunjuk yang diarahkan oleh komputer. Bahkan kalau melaju terlalu kencang, pengemudi akan diperingatkan :"There is a speech camera !" Ada Camera didepan .Maksudnya agar pengemudi memperlambat laju kendaraan.

Mungkinkah kelak manusia diatur oleh robot ?

Salah satu restoran yang berlokasi di Karrinyup,sudah menggunakan Robot sebagai pengganti pelayan restoran . Mengantarkan makanan dan minuman,sesuai pesanan . Dan robot ini seakan tahu,bila berpapasan dengan orang yang akan lewat,ia menghentikan langkahnya beberapa saat. Baru setelah itu,melanjutkan langkah untuk mengantarkan pesanan. Menyaksikan betapa piawai Robot ini dalam menggantikan peran pelayan restaurant,maka secara teori, memang ada kemungkinan bahwa suatu saat nanti robot dengan artificial intelligence (AI) yang sangat maju dapat menjadi lebih cerdas atau bahkan menguasai manusia. Namun, untuk memahami kemungkinan ini, kita perlu memperhatikan beberapa hal.Antara lain:

Saat ini, teknologi AI masih jauh dari mencapai tingkat kecerdasan manusia dan masih terbatas pada tugas-tugas tertentu. Namun, perkembangan teknologi AI sangat cepat dan sulit untuk memprediksi kemajuan teknologi di masa depan. Robot dengan AI hanya bisa melakukan apa yang telah dirancang dan diprogram oleh manusia. Selama manusia tetap bertanggung jawab atas desain, produksi, dan pengawasan robot, maka risiko kehilangan kontrol terhadap robot masih bisa diminimalkan.

Motivasi dan tujuan: Robot dengan AI yang lebih cerdas dari manusia tidak akan memiliki motivasi atau tujuan untuk menguasai manusia kecuali jika mereka diprogram dengan tujuan tersebut. Oleh karena itu, motivasi dan tujuan yang dibangun ke dalam desain robot dapat memengaruhi kemungkinan robot untuk mengambil tindakan yang merugikan manusia.

Sebagai masyarakat yang berkembang, kita dapat mengatur penggunaan teknologi AI dengan etika dan regulasi yang tepat. Hal ini termasuk mempertimbangkan risiko potensial dari penggunaan teknologi AI dan memastikan bahwa penggunaannya tidak merugikan manusia.

 Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi AI sangat berpotensi memberikan dampak besar pada masyarakat manusia di masa depan.Tetapi bagaimanapun ,manusia memilki akal budi,sedangkan robot tidak. Coba lepaskan baterai yang ada pada robot,maka ia tidak akan dapat berbuat apa apa. Kalau lampu padam,manusia dengan akal budinya,akan mencari lilin atau lampu baterai. Kalau tidak ada dirumah,bisa ke warung atau ke toko. Tetapi robot ,tidak memiliki kemampuan untuk berpikir,karena hanya dijejali progam manusia .

Contoh lain yang lebih sederhana. Untuk dapat terbangun pagi,kita setel alaram ,misalnya jam 5.00 pagi.Esok pagi, alaram berbunyi,menandakan bahwa sudah waktunya kita harus bangun.Tapi ia tidak bisa memaksa kita,karena kita bisa mematikan alaramnya dan melanjutkan mimpi indah 

Karena itu, kehadiran robotic dan artificial inteligence ,seharusnya disyukuri,ketimbang di takuti. Robot hanya memiliki kemampuan atas apa yang dicekokkan kedalam dirinya,tanpa bisa menolak,tapi manusia memiliki akal budi yang jauh melebihi robot

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun