Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nomor Telepon Penting

20 Februari 2023   20:16 Diperbarui: 20 Februari 2023   21:06 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tampak Merupakan Hal Kecil Tapi Sesungguhnya Sangat Dibutuhkan Warga

Di Australia,hampir semua orang tahun bahwa in case of emergency,tekan nomer 000 dan pasti akan mendapatkan respon positif . Warga disini,sama sekali tidak perlu kuatir,bahwa akibat melaporkan ada kejadian yang dapat membahayakan penduduk ataupun ada orang yang mencurigai masuk kedalam wilayah perumahaan. Karena pasti  si Pelapor tidak akan dilibatkan dalam tindakan selanjutnya,apalagi sampai dikonfrontasi dengan sosok orang yang dicurigai. 

Bila menelpon ke nomor emergency,tidak perlu bercerita panjang lebar,karena begitu menyambung,seluruh data pribadi kita sudah terbaca  Karena ,di Australia tak seorangpun dapat memiliki nomor Ponsel,bila tidak dilengkapi data pribadi .Seperti :

  • kartu identitas
  • keterangan yang membuktikan bahwa dirinya memang tinggal dialamat disebutkan
  • setidaknya,ada rekening bank atau tagihan rekening listrik dan air atas namanya dengan alamat yang sama'

Saat telpon terhubung,cukup menyebutkan lokasi yang jelas dan apa yang tampak mencurigakan. Itu saja sudah cukup dan dalam tempo beberapa menit ,mobil patroli  Polisi akan berdatangan di lokasi yang disebutkan dalam laporan. Begitu tiba,yang diurus adalan orang yang mencurigakan,sama sekali tidak mencari,siapa yang tadi menelpon. Sehingga dengan demikian,warga berani melaporkan ,apapun yang dicurigainya. Bahkan bila dijalanan tampak ada yang ngebut dan membahayakan pengguna jalan raya lainnya, maka penumpang yang lagi ikut kendaraan lain,pasti akan menelpon dan bahkan mengirimkan foto kendaraan yang dimaksudkan

Bagi bagi Sticker Bermagnet

Dalam hampir setiap kegiatan yang melibatkan komunitas masyarakat,selalu dibagikan nomor telpon penting,diatas sticker yang memiliki daya magnet. Sehingga setibanya dirumah,dapat ditempelkan di Kulkas atau Mesin Cuci. In case of emergency,mudah menemukannya. Hal yang tampaknya sepele ini,sesungguhnya sangat penting .Apakah di Indonesia sudah diterapkan semacam ini atau belum.sejujurnya saya belum tahu

Walaupun sudah lama tidak tinggal di Jakarta,tapi seingat saya nomor Polisi yang bisa dihubungi in case of emergency adalah nomor 110. Ternyata setelah saya check ,memang benar . Saya kutip beberapa baris dari sumber berita,yakni Kompas.com

Nomor darurat untuk pengaduan polisi adalah 110. Namun jika kesulitan menghubungi nomor tersebut, Anda bisa langsung menghubungi nomor telepon kantor polisi setempat. Untuk wilayah Jakarta Pusat sendiri, berikut ini beberapa nomor Kepolisian Resort (Polres) dan Kepolisan Sektor (Polsek) setempat yang bisa dihubungi. Nomor-nomor tersebut disiapkan untuk menerima aduan dari masyarakat selama 24 jam. 

Nantinya aparat kepolisian akan menindaklanjuti laporan atau mengirimkan bantuan ketika darurat. Nomor Subdit Polda Metro Jaya Subdit Reserse Mobil (Resmob) Kriminal Umum: 08139774433 Subdit Direktorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras): 082299911996 Subdit Pencurian Motor: 085894276231
 baca: https://megapolitan.kompas.com

Mengapa orang enggan melapor ?

Dulu ungkapan :"Lapor hilang ayam,akhirnya hilang kambing " ,walaupun kesannya sangat tak elok,tapi mungkin saya ada warga yang mengalami perlakuan tak elok ini dari oknum.Sehingga tersebar menjadi berita miring

Ada beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi kurangnya kesadaran warga Jakarta, atau masyarakat Indonesia secara umum, tentang nomor telepon penting untuk menghubungi kantor polisi. Berikut beberapa faktor yang mungkin:

  1. Kurangnya edukasi dan sosialisasi Banyak warga Jakarta, khususnya yang tinggal di daerah-daerah padat penduduk, tidak memiliki akses yang cukup untuk mendapatkan informasi tentang nomor telepon penting untuk menghubungi kantor polisi. Sementara itu, edukasi dan sosialisasi yang dilakukan pihak keamanan, baik melalui media maupun kegiatan di lapangan, masih terbatas dan belum merata.

  2. Keterbatasan akses teknologi dan informasi Beberapa lapisan masyarakat di Jakarta, khususnya yang berada di wilayah pinggiran atau tidak memiliki akses teknologi dan informasi yang memadai, tidak bisa mengakses informasi nomor telepon penting untuk menghubungi kantor polisi.

  3. Tingginya tingkat kriminalitas di Jakarta Tingginya tingkat kriminalitas di Jakarta membuat beberapa warga menjadi takut untuk melaporkan tindakan kriminal yang mereka alami. Sehingga, mungkin ada beberapa warga yang tidak berpikir untuk mencari nomor telepon penting untuk menghubungi kantor polisi.

  4. Masalah budaya dan pola pikir Budaya dan pola pikir masyarakat Indonesia yang cenderung pasif dan kurang proaktif dalam mencari informasi, juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kurangnya kesadaran warga Jakarta tentang nomor telepon penting untuk menghubungi kantor polisi.

  5. Kemungkinan pernah mengalami hal hal yang sangat tidak menyenangkan akibat melapor,sehingga menjadi trauma . Dan hal ini tersebar dari mulut ke mulut

Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih besar dan terintegrasi dari berbagai pihak, seperti keamanan, pemerintah, media, dan masyarakat, untuk meningkatkan kesadaran tentang nomor telepon penting untuk menghubungi kantor polisi dan pentingnya melaporkan tindakan kriminal yang terjadi. Sebagai gambaran,di Australia ,semua orang tahu bahwa :'Setiap warga adalah informan Polisi " . 

Begitu ada sosok yang mencurigakan masuk kedalam pemukiman, maka salah seorang warga akan menelpon. Dalam hitungan beberapa menit,kendaraan patroli Polisi sudah mengepung lokasi. Hal ini bukan :"katanya" tapi saya sudah beberapa kali menyaksikan dengan mata kepala sendiri

Semoga di negeri kita,juga bisa seperti ini,agar Indonesia menjadi negeri yang aman dan makmur.seperti lirik lagu.  

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun