Kami Berdua Sudah Membuktikan
Entah sudah puluh kali kami bertemu dengan sesama orang Indonesia yang datang ke Australia. Baik karena mengunjungi cucu yang baru lahir,maupun yang diajak oleh anak anaknya,untuk tinggal bersama mereka .Tetapi sebagian besar ,tidak mampu bertahan. Baru sebulan,sudah minta dipulangkan. Padahal rerata sudah berusia diatas 5o tahun. Alasan yang paling mengedepan adalah:
bosanÂ
Baca juga: Warga Senior Boleh Belajar Secara Gratis
tidak punya teman
tidak tahu mau kemanaÂ
anak mantu pergi pagi,pulang malam
dan seterusnya dan seterusnya
Mereka heran,bagaimana kami berdua bisa betah belasan tahun tinggal di Australia.Bahkan sudah pernah tinggal di Negara Bagian Queensland, New South Wales dan kini di Western Australia. Padahal bahasa Inggris yang kami kuasai adalah bahasa Inggris gado gado. Saya sudah jelaskan,kalau mau betah,kita harus mau membuka diri  untuk bergaul dengan warga lokal. Jangan membatasi diri,kemana mana musti dengan sesama orang Indonesia. Sehingga tanpa sadar kita sudah membuat kurungan bagi diri sendiri
Beberapa saran untuk menghindari kesepian di negeri orang adalah:
Berusaha untuk terbuka dengan lingkungan sekitar. Cobalah untuk memperluas lingkaran sosial dan terlibat dalam kegiatan atau acara komunitas yang menarik minat . Jangan membatasi diri,hanya karena kuatir tidak diterima dalam lingkungan baru.
Jangan ragu untuk mencari bantuan atau dukungan dari keluarga atau teman yang sudah lebih dulu tinggal di luar negeri. Berkomunikasi secara teratur dan terbuka dengan mereka dapat membantu kita beradaptasi dengan lingkungan baru
Cari kegiatan atau hobi baru yang dapat membantu kita berbaur  dengan orang-orang di sekitar . Ini juga dapat membantu  membangun kepercayaan diri dan merasa lebih mandiri.
Jangan lupa menjaga kesehatan fisik dan emosional Anda. Berolahraga, makan dengan sehat, dan tidur yang cukup sangat penting untuk merasa sehat dan bertenaga.
Kami bergabung dengan Senior Club dan ikut berbagai kegiatan sosial .Ternyata kami dimana mana diterima dengan sangat baik
Cobalah untuk tetap positif dan optimis. Melihat sisi baik dalam setiap situasi dapat membantu mengatasi rasa kesepian dan merasa lebih bahagia dan terhubung dengan lingkungan di sekitar kita
ad
![img20230214201139-2-63eb857708a8b53f1b07e3d2.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2023/02/14/img20230214201139-2-63eb857708a8b53f1b07e3d2.jpg?t=o&v=770)
Di Casino Tidak Ada Momok Disana
Banyak orang mendengar kata :"Casino" ,langsung seakan akan diajak masuk ke Neraka. Â Padahal semuanya terpulang pada kepribadian masing masing. Kami sudah pernah ke Las Vegas. Ternyata , ada tur gratis ,bahkan kita dijemput dari hotel dan kemudian diantarkan kembali,tanpa biaya . Banyak orang membawa anak anak untuk holiday. Phobia mendengar kata:"Casino" menyebabkan orang merasa diajak masuk ke neraka .Â
Ada lobbi hotel yang sangat luas dan setiap orang boleh duduk ,selama menjaga kebersihan .Duduk ngobrol sepuasnya,tidak akan ditanyai oleh petugas Hotel. Berbeda bila kita masuk ke lobby hotel di Indonesia, hanya dalam tempo 5 menit sudah ditanyai,mau cari siapa,mau nginap atau tidak dan seterusnya. Beda negeri,beda tradisi. Kalau di sini,diruang tamu,siapapun boleh duduk,selama tidak menganggu dan tidak merokok atau bicara keras keras
Kami sudah belasan tahun tinggal di Australia dan bergaul dengan warga lokal, Sering diundang makan bersama ataupun sekedar minum bersama. Tapi kami tidak pernah minum alkohol ataupun bir,walaupun disodorkan. Cukup bilang :"Maaf,kami tidak minum alkohol,kami pesan Capucinno saja " Dan tidak akan ada yang maksa kita minum alkohol
Beberapa tahun lalu,pernah di Valentine's Day, kami berdua kaget,karena diantara tamu yang datang,kami berdua mendapatkan kehormatan untuk tampil kemuka dan dihadiahkan karangan bunga di Valentine's Day. Tentu saja kami senang mendapatkan kehormatan di negeri orang. Padahal kami berdua hanyalah tamu pendatang.Â
Walaupun berpedoman pada falsafah :"Dimana bumi dipijak,disana langit dijunjung" Tapi sama sekali tidak mengubah jati diri kami sebagai orang Indonesia. Kami tetap berpakaian dan berperilaku seperti orang Indonesia dan tidak ikut dansa dansi ataupun  minum alkohol .Semua terserah kepribadian masing masing. Kalau memang niat mau main judi,ngapain repot repot ke Casino? Cukup buka laptop ,ada banyak judi online yang menarik dan konon,bisa jadi kaya raya mendadak. Padahal sejak ratusan tahun lalu,orang sudah tahu dan kita juga tahu,tidak akan ada Bandar Judi yang kalah. Yang kalah tetap adalah pemain.Â
Kalau tidak mau kalah,ya jangan main.Â
Happy Valentine;s Day
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI