Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Drama Percintaan di Tengah Perang Berkecamuk di Gang Sapi

19 Januari 2023   18:46 Diperbarui: 20 Januari 2023   08:43 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lanjutan Cersil dari Gang Sapi 

Kilasan kisah yang lalu:
Tampak Gang Sapi, dipenuhi dengan para Pendekar. Pesilat asal Padang yang domisili di Curup, Ayahtuah dan Zaldy Chan, serta  Merza Gamal denga  pakaian hitam hitam sudah sejak pagi duduk ngopi di kedai kopi yang ada di gang Sapi. Ada Pendekar: Irwan Rinaldi Sikumbang  Tokoh Pendekar di Kecamatan Limapuluh koto di Payakumbuh juga hadir. Pendekar Hendro Santoso dan Budi Susilo yang juga tiba dengan kostum siap tempur. Semua dalam posisi siaga siap tempur. Sementara Pendekar wanita yang baru tampak hadir adalah wanita asal Kerinci. Siapa lagi kalau bukan Pendekar yang terkenalmenaklukan Gunung Kerinci. Fatmi Sunarya. Ada Acek Rudy datang dari Makasar, membawa sekarung jimat dan Bola Kristal.

Kembali menyaksikan suasana di Gang Sapi

Suasana terasa sangat mencengkam. Semua Pendekar dalam siaga penuh. Yang masih tampak santai adalah Acek Rudy, yang sangat yakin diri dengan tingkat kemampuan dirinya, tidak ada senjata yang dapat menyentuhnya. Sambil duduk mereguk secangkir kopi hangat  dan hanya ditemani sebatang lilin, tampak mulut Pendekar Rudy Gunawan komat kamit. 

Entah siapa yang memberitahu,saking rasa solidaritas yang tinggi sebagai sesama Pendekar yang bernaung dibawah Rumah Besar Kompasiana, tampak mulai berdatangan Pendekar Arief R Shaleh dengan kostum merah menyala. 

Maklum dulunya adalah mantan matador si Spanyol. Ada Pendekar wanita yang mendapatkan julukan Dewi Bunga Ari Budiyanti,yang baru saja merayakan hari ulang tahun, tetiba muncul dengan setangkai mawar merah ditangannya. Dan Pendekar Ari Budiyanti tidak datang sendirian, tapi membawa rombongan Pemuisi, yang ternyata semuanya satu seperguruan dalam  aliran Silat Teratai Putih. 

Ada Pendekar wanita yang bernama Isti Yogiswandani, Tati Ajaengsaidah, Hera Veronica, SISKA ARTATI, Ayra Amirah, Itha Abimanyu. Sementara yang tampak baru beberapa wajah. Yang lain sedang on the way...

Engkong Felix saking terharu menyaksikan solidaritas dari kalangan Pendekar, sampai meneteskan keringatnya.

Drama Satu Babak

Tapi baru sesaat merasakan suasana ceria. tetiba ada serangan dengan Piaw, yakni senjata rahasia. Syukur semua dalam keadaan siaga. Acek Rudy hanya mengibaskan lengan bajunya yang lebar, berhasil mengembalikan serangan senjata rahasia, kepada penyerangnya. 

Hal ini terbukti, terdengar pekikan kesakitan dalam kegelapan. Hanya nyaris Ayahtuah, yang terkesima menyaksikan gadis gadis pendekar berdatangan,sehingga agak lengah. Nyaris lehernya tertancap benda runcing. Syukur, dengan gaya belut masuk kelubang, Ayahtuah berhasil menghindar. Tapi tak urung selembar janggutnya terserempet hingga putus.

Engkong Felix, bergerak cepat dan dalam sekejap, sudah berdiri diatas sebelah kakinya, menggunakan jurus Kim Khe Tok Lik atau Ayam emas berdiri sebelah kaki, tangannya bergerak bagaikan kilat menyapu semua senjata rahasia yang ditujukan kepadanya dan sekaligus dikirim balik ke penyerangnya. 

Dalam tempo beruntun, terdengar jeritan kesakitan ,dari para penyerang,karena sama sekali tidak menyangka bahwa seluruh Kompasianers ternyata adalah Pendekar tangguh. Apalagi Engkong Felix yang sudah malang melintang di dunia Kangouw, dengan mudah mematahkan serangan senjata rahasia yang disambitkan secara beruntun. 

"Teman teman, kita tidak bisa hanya bertahan dan jadi bulan bulanan mereka. Kita harus proaktif,menangkap gembongnya. Yuk kita berpencar!"

Tetapi belum habis gema Engkong Felix bergaung di Gang Sapi, tetiba tampak seorang wanita cantik berdiri diatas atap kadang Sapi Engkong Felix. Wanita ini sama sekali tidak memegang senjata, malahan sambil menangis terisak isak berteriak: "Koko Fey Lie, ini Mey Lan." Saking rindunya Mey Lan pada koko Fey Lie, maka Mey Lan datang dari jauh. Menempuh badai dan gelombang, demi cinta kepada Koko Fey Lie.

Engkong Felix  terkesiap. Karena ternyata ada yang tahu nama aslinya. Dan suara itu sangat dikenalnya. Dan dengan suara lirih Engkong Felix bertanya: "Benarkah ini Mey Lan yang dulu?"

Sambil  menangis tersedu sedu. Wanita ini menjawab: "Benar koko Fey Lie . Ini Mey Lan. Dulu sewaktu kita masih bersama sama di kampung halaman kita, koko sering bilang: "Mey Lan....mey lan wo ai nie". Tapi entah kenapa ,itulah pertemuan kita yang terkhir. Setelah itu, koko Fey Lie menghilang. Mey Lan dapat kabar, bahwa koko sudah ganti nama manjadi Felix Tani dan sudah menikah.

Mey Lan tidak akan mengganggu rumah tangga koko Fey Lie Hanya satu saja permintaan Mey Lan,yakni bukalah topeng koko Fey Lie. Mey Lan ingin memandang wajah koko untuk terakhir kali. Setelah itu, Mey Lan akan mengundulkan rambut dan menjadi petapa di Gurun Gobi."

Engkong Felix yang biasanya garang, entah kenapa tetiba menjadi lemas dan dengan suara terbata bata mengatakan"Baiklah Mey Lan. kalau itu keinginan Mey Lan,akan koko kabulkan" 

Mendengar jawaban dari kekasih hatinya, Mey Lan tak kuasa menahan diri dan tubuhnya limbung Sesaat kemudian tumbang dari atas atap kandang Sapi Engkong Felix.. Dengan gesit Engkong Felix melompat dengan menggunakan jurus, naga menyambut mutiara. Tubuhnya melesat dan dalam sekejab, sebelum tubuh gadis bernama Mey Lan ini membentur lantai di Gang Sapi, sempat disambut Engkong Felix.

Seperti apa sih wajah Engkong Felix yang konon kegantengannya mengalahkan Jet Li ,Andy Lau  dan Brad Pitt. ?

 Nantikan kisah selanjutnya. 

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun