Lanjutan Cersil dari Gang SapiÂ
Kilasan kisah yang lalu:
Tampak Gang Sapi, dipenuhi dengan para Pendekar. Pesilat asal Padang yang domisili di Curup, Ayahtuah dan Zaldy Chan, serta  Merza Gamal denga  pakaian hitam hitam sudah sejak pagi duduk ngopi di kedai kopi yang ada di gang Sapi. Ada Pendekar: Irwan Rinaldi Sikumbang  Tokoh Pendekar di Kecamatan Limapuluh koto di Payakumbuh juga hadir. Pendekar Hendro Santoso dan Budi Susilo yang juga tiba dengan kostum siap tempur. Semua dalam posisi siaga siap tempur. Sementara Pendekar wanita yang baru tampak hadir adalah wanita asal Kerinci. Siapa lagi kalau bukan Pendekar yang terkenalmenaklukan Gunung Kerinci. Fatmi Sunarya. Ada Acek Rudy datang dari Makasar, membawa sekarung jimat dan Bola Kristal.
Kembali menyaksikan suasana di Gang Sapi
Suasana terasa sangat mencengkam. Semua Pendekar dalam siaga penuh. Yang masih tampak santai adalah Acek Rudy, yang sangat yakin diri dengan tingkat kemampuan dirinya, tidak ada senjata yang dapat menyentuhnya. Sambil duduk mereguk secangkir kopi hangat  dan hanya ditemani sebatang lilin, tampak mulut Pendekar Rudy Gunawan komat kamit.Â
Entah siapa yang memberitahu,saking rasa solidaritas yang tinggi sebagai sesama Pendekar yang bernaung dibawah Rumah Besar Kompasiana, tampak mulai berdatangan Pendekar Arief R Shaleh dengan kostum merah menyala.Â
Maklum dulunya adalah mantan matador si Spanyol. Ada Pendekar wanita yang mendapatkan julukan Dewi Bunga Ari Budiyanti,yang baru saja merayakan hari ulang tahun, tetiba muncul dengan setangkai mawar merah ditangannya. Dan Pendekar Ari Budiyanti tidak datang sendirian, tapi membawa rombongan Pemuisi, yang ternyata semuanya satu seperguruan dalam  aliran Silat Teratai Putih.Â
Ada Pendekar wanita yang bernama Isti Yogiswandani, Tati Ajaengsaidah, Hera Veronica, SISKA ARTATI, Ayra Amirah, Itha Abimanyu. Sementara yang tampak baru beberapa wajah. Yang lain sedang on the way...
Engkong Felix saking terharu menyaksikan solidaritas dari kalangan Pendekar, sampai meneteskan keringatnya.
Drama Satu Babak
Tapi baru sesaat merasakan suasana ceria. tetiba ada serangan dengan Piaw, yakni senjata rahasia. Syukur semua dalam keadaan siaga. Acek Rudy hanya mengibaskan lengan bajunya yang lebar, berhasil mengembalikan serangan senjata rahasia, kepada penyerangnya.Â