Mengapa Tidak?
Apa yang dimaksudkan dengan "Honeymoon" tentu tidak perlu dijelaskan lagi,karena semua orang sudah tahu,bahkan sebagian dari pembaca artikel ini sudah mengalami  Honeymoon atau Bulan Madu bersama pasangan hidupnya. Walaupun setiap pasangan memiliki kenangan tersendiri tentang pengalaman selama Honeymoon,biarkanlah menjadi secreet diantara mereka berdua. Tidak perlu digali atau diumbar disini.
Tulisan ini tentu tidak ingin kepo menungkit ungkit tentang Honeymoon pasangan lain,melainkan untuk membuktikan kepada semua orang,bahwa Honeymoon bersama pasangan hidup,hinggga sama sama menua,bukanlah sebuah kemustahilan.. Sesuatu menjadi mustahil atau tidak mungkin,berawal dari ketidak yakinan diri,bahwa dirinya dapat mengaplikasikannya dalam hidup mereka.
Diawali Dengan Honeymoon Yang Terlambat
Pada umumnya,pasangan yang baru menikah,langsung mengambil cuti bersama untuk menikmati Honeymoon bersama pasangannya ,mungkin sebulan atau boleh jadi berbulan bulan,sesuai dengan dana yang tersedia . Dan usai bulan madu, pasangan mulai larut dalam tugas dan pekerjaan masing masing. Subuh bangun dan buru buru ke kantor dan baru bertemu dimalam hari. Begitulah ritual kehidupan di era mileneal ini.Â
Kami Bersyukur Memilih Self Employee
Sesudah bekerja sebagai guru dan kerja di PT HANICO di Padang,kemudian di PT PIKANI di desa Timbang Deli ,Petumbak Sumatera Barat dan kemudian menjalani masa masa sulit,akhirnya kami mampu menjadikan impian kami menjadi kenyataan,yakni memiliki perusahaan sendiri. Sejak saat itu,kami selalu berbulan madu setiap hari. Pagi sama sama ke kantor di Jalan Niaga ,makan pagi dan makan siang bersama. Kerja bersama. Isteri saya memegang keuangan dan administrasi. Saya memegang tampuk pimpinan perusahaan dan melakukan kontak jual beli dengan Buyer di luar negeri Dalam kunjungan bussinee,saya selalu mengajak isteri ikut serta.