Pohon pisang sedang berbuah,hasil karya tangan saya sendiri/dokumentasi pribadi
Salah Satunya Memetik Buah Pisang Kompasianer Felix Tani
Beberapa hari yang lalu,yang tanggalnya saya lupa lupa ingat ,ada tulisan humor yang judulnya adalah :
"Khasiat Pisang Merangsang Kreativitas Menulis" (kompasiana.com)
Konten ini telah tayang di Kompasiana dan ditempatkan di kategori Humor. Walaupun dikemas dalam kalimat humor yang mampu membuat orang tersenyum atau setidaknya menyeringai kayak monyet termakan cabe rawit,tapi sesungguhnya esensial dari tulisan ini ada yang jauh lebih penting ,tapi dilupakan oleh para pembaca.
Yakni memetik butir butiran ide yang terserak ataupun tersirat dalam tulisan humor ini. Ibarat menikmati secangkir kopi yang dihidangkan oleh isteri tercinta janganlah hanya terpancang pada nikmatnya aroma kopi ataupun capucinno tersebut,karena sesunggunya ada hal yang jauh lebih berharga,yakni rasa cinta dari isteri yang tertuang dalam secangkir kopi.
Kembali Kejudul
Dari tulisan humor tersebut,dapat diperoleh beberapa ide untuk dituangkan dalam sebuah artikel . Misalnya:
Sekilas tentang tanaman pohon pisang
Kalau pada umumnya,tanaman dapat dikembang biakkan dengan biji atau stek,maupun dicangkok,tapi khusus untuk tanaman pisang,tidak mungkin dapat dilakukan.Cara satu satunya adalah dengan memindahkan salah satu dari anak pohon. Karena bila anak anak pohon pisang terus menempel ke induknya,maka akan lambat berbuah. Kalaupun berbuah,maka buahnya tidak seperti yang diharapkan,karena sebagian besar zat yang dibutuhkan untuk berbuah disedot oleh anak anak batang.
Kalau ada yang tidak percaya, silakan tanam biji Pisang atau cangkok pohon Pisang. Kalau bisa tumbuh,maka saya siap jalan kaki dari Australia ke Indonesia.
Back to laptop,setelah dipindahkan dalam jarak sekitar 2 meteran setidaknya dari induknya,maka dalam tempo antara 12 bulan hingga 15 bulan akan berbuah.
Awalnya akan keluar jantung pisang yang sarat dengan bakal buah. Kemudian,setelah buah tampak mulai terpisah oleh jarak dengan jantung pisang,maka jantung pisang harus dipotong. Jangan dibuang,karena dapat dijadikan sayuran.Buah pisang membutuhkan waktu 3 atau 4 bulan,hingga bisa dipanen.

memindahkan anak pohon pisang /dokumentasi pribadi
Cara Memanen Buah Pisang
Pohon pisang yang subur,dapat berbuah sangat lebat seperti tampak pada gambar. Satu tandan beratnya bisa mencapai lebih dari 10 kilogram . Memang bisa dengan menggunakan tangga,untuk memotong tandan pisang,tapi berbahaya ,sambil naik tangga dan memegang golok dan kemudian sebelah tangan memotong tandan pisang. Kalau tangan tidak kuat, setandan pisang bisa jatuh dan hancur,maka sia sialah hasil susah payah kita.
Lebih parah lagi,bukan hanya setandan pisang yang jatuh,tapi bersamaan dengan diri kita Dan saya sudah pernah mengalami 65 tahun yang lalu. Dirumah orang tua kami di Pulau Karam 99 persen dari tanaman yang ada adalah hasil karya saya,karena kakak kakak saya sibuk bekerja dan tidak hobi berkebun.Jadi secara alami,saya adalah petani pisang . Dalam hal pengetahuan tentang pisang,saya yakin mampu menyaingi Prof,Felix Tani. Karena saya adalah Pelaku hidup sebagai petani pisang sejak usia 9 tahun di kampung halaman (sokpinter.com.au)
Cara Kampungan
Pohon pisang yang sudah siap di panen, dipotong dipertengahan batangnya,tapi hanya setengahnya saja. Maka pohon pisang akan merunduk karena beban buah yang berat, Kita tarik salah satu pelepah pisang,sehingga tangan dapat menjangkau tandan buah pisang. Tidak perlu naik tangga,karena buah sudah merunduk kehadapan kita. .Dengan sekali tebas,tandan buah terpisah dan di amankan. Pohonnya ditebang dan dijadikan pembatas rumpun pisang.
Untuk mempercepat pisang matang,janganlah gunakan karbit,karena disamping berbahaya bagi kesehatan,juga baunya sangat tidak enak. Gali lubang yang cukup dalam.Masukkan daun pisng yang sudah dipotong potong dan kemudian masukan satu tandan pisang tersebut. Tutupi lagi dengan daun pisang dan selapis tanah .. Dalam waktu 3 hari ,dibongkar dan pisang sudah tampak menguning ,tinggal menunggu tingkat kematangan,sesuai selera masing masing

keterangan foto; ini rumah orang tua kami tempo dulu ,di jalan kali kecil Pulau Karam di kota Padang, Didepan pohon jambu dan nangka dan dihalaman belakang yang cukup luas adalah kebun pisang /foto kenangan pribadi tjiptadinata effendi
Membaca Dengan Mata Hati dan Pikiran
Membaca tidak hanya menggunakan mata,tapi juga dengan hati dan pikiran,sehingga mampu menangguk butir butir ide yang terserak dalam sebuah artikel. Salah satu contoh adalah artikel pak Felix Tani Misterius Man of the Year
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI