Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menulis Adalah Membangun Prasasti Diri

27 Desember 2022   20:19 Diperbarui: 27 Desember 2022   20:28 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena Tulisan  Merupakan Gambaran Kepribadian Kita 

Bahwa hal ini bukanlah hasil khayalan,mari kita bahas secara agak mendetail .Bila orang membaca tulisan saya,maka orang akan tahu data data penting tentang diri saya pribadi .

Antara lain :


Lahir dimana dan tanggal berapa ?

Kami dulu pernah tinggal di Pasar Tanah Kongsi

Bahwa untuk makan sebungkus nasi rames,tidak jarang harus berhutang

Bahwa dulu saya pernah jadi kuli di Pabrik Karet PT PIKANI di desa Petumbak,Medan

Bahwa saya pernah  menjadi guru di SD ST.Fransiskus dan di SMP Pius di Padang 

dan seterusnya dan seterusnya

Karena hal ini adalah hasil dari tulisan yang saya posting,maka merupakan catatan penting tentang jati diri saya . Karena saya terus menulis secara konsisten selama bergabung di Kompasiana,maka begitu mendengarkan kata :"Kompasiana" sebagian besar pembaca,pasti akan ingat nama saya. Seandainya,saya tidak menulis  atau hanya menjadi Penulis Impian semusim ,maka orang tidak akan pernah tahu,bahwa Kakek yang bernama Tjiptadinata Effendi itu adalah Penuls di Kompasiana.

Karena itu,bila memang ada niat menulis,maka bertekadlah untuk menulis secara konsisten. Jangan sampai terhenti,hanya karena tulisan kita tidak di Headlinekan. Karena ibarat kita menumpang main dirumah orang,maka tentu saja kita harus mau mematuhi aturan yang dibuat oleh yang empunya rumah. Walaupun mungkin saja ada aturan yang dibuat,tidak sesuai harapan kita. 

Maka dalam hal ini berlaku patokan :"take it or leave it " ,yang dapat dimaknai,:"Kalau mau bergabung untuk menulis di blog manapun,maka suka atau tidak suka,harus mau mematuhi aturan yang berlaku. Bila kita keberatan,maka jalan lain adalah :"leave it "atau tinggalkanlah . Karena menulis dengan menanggung beban dalam hati,tidak baik bagi kesehatan kita. Menulis itu seharusnya menjadi terapi diri,maka bila terjadi sebaliknya,maka lebih baik kita left .

Hingga saat ini,saya menulis dengan bebas,tidak mempermasalahkan mengapa tulisan saya tidak satupun yang di headline kan. Tapi bilamana suatu waktu,saya berpendapat sudah tidak lagi ada ruang bagi saya untuk menulis dengan perasaan damai dan tenang,maka saya akan mengambil jalan terakhir . Kembali kepada pedoman bahwa menulis selain dari mengaplikasikan hidup berbagi, sekaligus merupakan tetapi jiwa. Jangan sampai terjadi, menulis malahan merusak ketenangan batin kita . Dalam hal ini berlaku "take it or leave it"

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun