Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sebuah Perahu Memang Aman di Dermaga, tapi Bukan Untuk Itu Diciptakan

21 Desember 2022   09:19 Diperbarui: 21 Desember 2022   09:42 1989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi 

Hidup adalah Proses Pembelajaran Diri Tanpa Akhir

Mungkin hampir semua orang pernah mendengarkan quote: "Sebuah perahu memang aman bila ditambatkan di dermaga,tapi bukan untuk itu perahu diciptakan" Bahkan boleh jadi,sudah pernah menitipkan petuah ini kepada orang lain. Sayang sekali, banyak orang yang sangat piawai dalam memberikan motivasi dan kotbah panjang lebar kepada orang lain,sehingga membuat orang terkagum kagum.Sayang sekali ,lupa mempratikkan dalam kehidupan pribadinya.

Pelajaran tentang :"perahu " ini sesungguhnya  sangat relevan sepanjang masa,untuk dijadikan filosofi dalam kehidupan nyata. Bahwa untuk mencapai tujuan,sebuah perahu harus mengarungi samudra. Disana mungkin ada badai dan gelombang yang siap memporak porandakan perahu,bahkan bukan tidak mungkin menghancurkannya. 

Berani memutuskan untuk berlajar,berarti siap untuk menghadapi segala resiko. Karena yang terburuk dalam hidup ini,bukanlah orang yang gagal dalam usaha mencapai tujuan atau cita cita hidupnya,melainkan orang yang tidak pernah mau mencoba untuk keluar dari zona kenyamanan dan keamanan. 

Harapan dan Tantangan adalah Satu Paket

A Thousand Miles of a journey begin with the first step. Sejauh apapun hasrat hati untuk berjalan ,selalu diawali dengan langkah pertama. Hal yang harus dipahami adalah,bahwa setiap impian (baca: cita cita) selalu mengandung sebuah harapan dan sekaligus resiko.Ibarat sekeping mata uang,hal ini tidak mungkin dapat dipisahkan,yakni :"harapan dan tantangan"

img20221221095729-2-63a26c994addee5fc0083263.jpg
img20221221095729-2-63a26c994addee5fc0083263.jpg

Dokumentasi pribadi 

Karena itu,bila perjalanan kita untuk meraih impian hidup di analogikan dengan sebuah perahu yang berlajar menuju pulau impian,maka harus dipahami,bahwa perjalanan meraih cita cita hidup tidaklah semudah seperti kisah dalam film sinetron.. Ada badai yang menerpa. Gelombang yang siap menerkam. Cuaca yang ekstrim panas atau dingin yane mengigit. Haus dan lapar dalam perjalanan,yang harus mampu diatasi. 

Dalam hal ini berlakukan quote:"No pain,no gain" , Tidak akan ada keberhasilan yang dapat diraih,dengan gratis atau duduk santai dirumah.. Cita cita itu harus dirancang secara matang,dipahami bahaya yang akan dihadapi dan mempersiapkan mental menghadapi kemungkinan gagal.

Dan jangan pernah menyerah. Singkat nya:"Do your best and let 's God do the rest"

Kami berdua bersyukur kepada Tuhan sudah melalui gelombang dan badai kehidupan dengan selamat", setelah berjuang puluhan tahun bersama isteri tercinta dan anak anak yang mengasihi kami.

Renungan di pagi cerah

Tjiptadinata Effendi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun