Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Mistery Terbesar

18 Desember 2022   04:28 Diperbarui: 18 Desember 2022   05:28 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : kompas.com

Tidak Terpecahkan Kendati 8 Tahun Sudah Berlalu?

Misteri tentang hilangnya pesawat dari maskapai penerbangan Malaysian airline ini,seakan akan sudah tengglam oleh hiruk pikuk,masalah pandemi Covid 19. Tetapi belakangan ini,bermunculan berbagai berita yang disertai foto foto pendukung,dimana dikatakan, bahwa di Madagaskar.sudah ditemukan kepingan dari Pesawat MH 370 .Tetapi hal ini baru merupakan dugaan dari beberapa orang ahli. Salah satu media terkemuka yang juga ikut membahas tentang misteri terbesar dalam sejarah penerbangan dunia ini adalah Kompas.com. Karena itu,walaupun sudah lama ,saya sama sekali tidak lagi mau membaca kisah tentang teori konspirasi,yang menyeramkan ,hingga membuat diri merinding,setelah Kompas com ikut membahasnya,maka saya jadi teringat akan peristiwa naas ini

Sekilas Hilangnya MH370
MH370 yang terbang dari Bandara International Kuala Lumpur menuju Beijing dan mengangkut 239 penumpang beserta awak pesawat, dinyatakan hilang pada tanggal 8 Maret 2014 Diantara 239 penumpang ini, sebagian besar adalah penumpang asal China. Bersama mereka terdapat 6 orang Warga Australia dan 7 orang Warga Negara Indonesia.

Warga negara Indonesia yang terdaftar sebagai penumpang pesawat MH370 adalah Firman Siregar (25 tahun), Lo Sugianto (47), Indra Suria Tanurisam (57), Cyntia Tio Vinny (47) dan Willy Surijanto Wang (53) serta Ferry Indra Suadaya dan Herry Suadaya (kakak adik)) masing-masing berusia 42 dan 35 tahun. Ferry Indra Suadaya dan Herry Suadaya, kakak adik adalah keponakan saya. Seminggu sebelum hilang bersama MH370, kami masih sempat makan malam bersama di Denpasar Bali.  

img20221217210438-2-639e336508a8b568025d49b2.jpg
img20221217210438-2-639e336508a8b568025d49b2.jpg

Foto kenangan bersama Ferry dan Herry di Denpasar Bali, seminggu sebelum keduanya hilang bersama MH370/ dokumentasi pribadi 


Kendati operasi terbesar dan termahal sepanjang sejarah dunia yang melibatkan 29 negara di dunia serta didukung oleh 50 pesawat super canggih dan 49 kapal pelacak, namun segala upaya yang spektakuler ini ternyata tak pernah mampu mengungkapkan misteri hilangnya MH370 bersama seluruh penumpang dan awak pesawatnya.

Info Mengerikan
Sebulan lalu seorang jurnalis Amerika Serikat (AS), William Langewiesche, menulis di The Atlantic dan menyebutkan bahwa  Pilot MH370, Zaharie membunuh ko-pilotnya, Fariq Hamid, agar tak menghalangi niatnya. Kemudian kapten pilot ini menambah tekanan di kabin penumpang, sehingga seluruh penumpang meninggal. Setelah itu dia menghujamkan  pesawat ke laut.
 Sumber berita : (wartakota.tribunnews.com)

Monumen Kenangan Untuk Korban MH370 Batal Dibangun
Rencana pemerintah Australia Barat untuk membangun monumen untuk mengenang korban tewas bersama MH370 tidak jadi dilanjutkan. Karena mendapatkan reaksi menolak dari keluarga korban di China.
Korban yang tewas dua pertiganya adalah warga China. 

Bagi orang China, mendirikan monumen berarati sudah menerima kenyataan bahwa seluruh anggota keluarga mereka yang ikut dalam penerbangan tersebut sudah tewas.

Padahal hingga kini belum ada bukti yang jelas bagaimana sesungguhnya nasib pesawat bersama para penumpang nya karena ada berbagai teori yang mengemuka. Karena itu, mereka menolak rencana pemerintah Australia untuk mendirikan monumen di Elizabeth Quay yang lokasinya di Perth, Western Australia. (sumber ; abc.net.au)

Bagi Keluarga besar kami,apapun hasil penyelidikan tidak akan mengubah apapun yang sudah terjadi.

Hanya yang jadi pertanyaan:

"Bagaimana sebuah pesawat dengan penumpang 239 orang,bisa hilang lenyap begitu saja?"

 sumber :

Kompas.com

abc.net.au

In memoriam Ferry and Herry

Tjiptadinata Effendi 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun