Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Padang Kota Tercinta

18 Desember 2022   19:37 Diperbarui: 18 Desember 2022   20:01 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kujaga dan kubela

Ada lirik lagu :"Padang kota tercinta kujaga dan kubela, gunung padangmu sakti...." dan seterusnya Tapi sejujurnya saya tidak akrab dengan lirik lagu ini,walaupun saya lahir di era dai Nipppon,tepatnya tahun 1943. Mungkin saja dikalangan generasi mileneal lagu ini sangat dikenal .Apalagi sejak tahun 1990 kami sekeluarga sudah meninggalkan kota Padang untuk pindah ke Ibu kota Jakarta,sehingga berbagai perkembangan kota Padang ,tidak lagi termonitor secara utuh. 

Pada waktu,kami tinggal di Komplek Wisma Indah I,Ulak Karang,tepatnya di Jalan Bunda I/nr.6 di kota Padang, kebetulan kami bertetangga dengan pak Syahrul Ujud SH . Kalau dibilang sahabat ,ya enggaklah,karena saya hanya salah satu dari warga Padang,sedangkan Syahrul Ujud pada waktu itu wali kota Padang. Tapi hubungan kami cukup dekat.Buktinya sewaktu acara selamatan di kediamannya ,saya diminta mendampingi dalam menyambut tamu yang datang. Jarak rumah kami hanya sekitar 200 meteran .

img20221215095404-639f0eac110fce155d288c72.jpg
img20221215095404-639f0eac110fce155d288c72.jpg
Dokumentasi pribadi/Tugu Pahlawan tak dikenal di Padang 

Di  era pemerintahan Syahrul Udjud, sekitar tahun 1980 an, dilakukan perluasan wilayah kota Padang  Awalnya,  hanya 3 kecamatan, yakni :  

  • Padang Selatan
  • Padang Timur
  • Padang Barat 

Dengan 13 kepala kampung,yang kemudian diubah menjadi Kelurahan . Setelah pemekaran, menjadi  11 kecamatan seperti sekarang ini dengan 193 kelurahan. Sebagai daerah yang mengalami perluasan dengan masuknya beberapa wilayah milik Padang Pariaman.

Berbicara tentang Kota Padang tercinta, tidak mungkin tanpa menyertakan Tugu Pahlawan tak dikenal. Begitu juga tentang penangkapan ikan secara traditional yang disebut Maelo pukek ( menghela pukat. )

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Begitu juga dengan Gunung Padang dan Jembatan Siti Nurbaya

Dokumentasi pribadi.jembatan Siti Nurabaya 
Dokumentasi pribadi.jembatan Siti Nurabaya 

Dok.pribadi /gunung Padang 
Dok.pribadi /gunung Padang 

Bagi saya pribadi, sebagai orang yang lahir dan dibesarkan di Padang.menyebutkan Padang Kota Tercinta bukan hanya sebatas basa basi. Karena itu saya akhiri tulisan ini dengan sebait lirik lagu:

Walaupun banyak negeri kujalani.

Nan mahsyur permai dikata orang

Tetapi kampung dan rumahku.

Disanalah kurasa senang

Tanahku tak kulupakan

Engkau kubanggakan.

ciptaan : ibu Sud

Tjiptadinata Effendi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun