Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kekuatan Pikiran Dapat Membangun, tapi Juga Dapat Menghancurkan Hidup Kita

15 November 2022   19:38 Diperbarui: 15 November 2022   19:48 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tergantung Dari Cara Kita Mengontrolnya 

Kita semua sudah seringkali mendengarkan quote :" You are what you think" ,yang dapat diterjemahkan secara bebas :" Kondisi Anda adalah hasil dari pikiran anda " atau "Anda menjadi seperti yang anda pikirkan " Dalam kalimat singkat ini sesungguhnya tersirat pesan yang amat berharga. Betapa kekuatan pikiran dapat menentukan masa depan kita. 

Ada berjibun contoh hidup yang ada disekitar kita. Orang orang yang selalu berpikiran positif,hidupnya akan menemukan titik terang,Tetapi orang yang selalu dihantui pikiran negatif,maka hidupnya akan penuh dengan kemurungan dan kegelisahan. Dalam bahasa agama,kita juga mengenal quote:' Apa yang kita pikirkan secara berulang kali,akan menjadi doa kita " 

Hal ini bukanlah sesuatu yang baru,karena sudah disebut sebut sejak puluhan tahun lalu. Tapi sayangnya ,kebanyakan orang hanya mendengar,seperti mendengar deru ombak atau bunyi angin mendesir disela dedaunan dan kemudian senyap ,serta dilupakan . Baru sadar setelah semuanya sudah terlambat . 

Buktikan Pada Diri  Sendiri

Untuk memahami sesungguhnya tidak perlu berselancar di google,karena setiap orang pasti sudah pernah merasakan,akibat dari pikiran negatif yang dibiarkan bersarang dalam diri. Akibatnya, bukan hanya pikiran yang galau,tapi suasana hati ikut risau. Akibat yang secara langsung dirasakan adalah :

  • susah tidur
  • uring uringan 
  • mimpi mimpi buruk
  • bangun pagi kepala sakit 
  • berubah menjadi sosok emosional 

Bila dibiarkan berlanjut,maka  kita akan tenggelam semakin dalam ,hingga suatu waktu sadar diri,tapi sudah terlalu jauh tenggelam,sehingga sangat sulit untuk bangkit lagi. Hal ini sudah pernah saya alami,sehingga jatuh sakit parah ,sehingga harus dirawat di Rumah Sakit. Yang intinya, saya tidak mampu menerima kenyataan ,bahwa hasil kerja keras selama belasan tahun dalam waktu sekejab ludas,karena ditipu mitra bussinees .

Untuk lebih meyakini, silakan dibaca link dibawah ini : 

People with severe mental disorders, such as severe depression, bipolar disorder and schizophrenia, generally die 10-20 years earlier than the general population. Most of these premature deaths are due to physical health conditions that could be prevented with better access to quality health services. (sumber :World Health Organization)

Yang dapat diterjemahkan secara bebas :

Orang yang mengalami gangguan mental berat, seperti depresi mendalam , gangguan bipolar ataupun  skizofrenia, umumnya meninggal 10-20 tahun lebih awal dari populasi umum.  Sebagian besar kematian dini ini disebabkan oleh kondisi kesehatan fisik,yang disebabkan oleh karena beban batin yang tidak tertanggungkan.

Cara Efektif Atasi Beban Batin

Salah satu cara efektif mengatasi beban pikiran dan hati yang bergalau,biasakanlah secara berkala mengunjungi orang orang yang tinggal di gubuk atau dikolong jembatan. Menyaksikan betapa ,mereka hanya terbaring diatas kardus bekas dan hanya makan jagung kering yang direbus,hati kita akan tersentak  dan sadar.Bahwa  diluar sana,ada banyak orang yang hidup menderita ,jauh melebihi diri kita. Hal ini akan menggugah rasa syukur dalam diri dan menjadi obat yang sangat mujarab. Karena beban pikiran dan hati yang bergalau,tidak dapat diatasi dengan obat obat penenang,bila sumber penyakitnya tidak ditemukan.  Obat penenang hanya akan  membuat kita mengatuk dan tidur. Tapi begitu bangun,masalah hidup ternyata belum teratasi . 

Selama kita hidup ,masalah tetap akan ada . Manusia yang sudah terbebas dari masalah ada 3 kriteria ,yakni :

  • orang yang sudah meninggal
  • orang gila 
  • orang pikun

Kalau kita tidak termasuk dalam salah satu kriteria diatas,maka bersyukurlah bila masih ada masalah,karena petanda kita  masih hidup ,tidak gila dan tidak pikun 

Benar nggak sahabat Kompasianers ?

Hanya renungan kecil jelang tidur 

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun