Industri Hasil Tembakau Tercatat Serap 5,98 Juta Tenaga Kerja
Sekiranya pemerintah serius mau memutuskan kecanduan para Perokok secara eksrim, maka salah satu cara adalah menutup semua pabrik rokok di Indonesia,serta memusnahkan seluruh perkebunan tembakau dan menerbitkan peraturan pemerintah bahwa tembakau dan rokok merupakan barang terlarang.Â
Tentu saja  ,bila dikehendaki ,sebagai Pemerintah yang berdaulat penuh atas negara dan bangsanya, pemerintah mampu melakukannya. Tetapi puluhan tahun sudah berlalu,selain dari menghimbau,membatasi ruang gerak Perokok ,serta menaikkan cukai rokok,belum terlihat tanda tanda,bahwa pemerintah akan menutup pabrik rokok,apalagi memusnakan perkebunan tembakau,yang rata rata adalah milik rakyat  .Â
Mengapa?
 Menurut hasil survei resmi dari Pemerintah melalui Kementrian Perindustian ,total hasil tenaga kerja yang diserap untuk komoditas tembakau adalah sejumlah 5,98 juta tenaga kerja (https://kemenperin.go.id/artikel/20475/Industri-Hasil-Tembakau-Tercatat-Serap-5,98-Juta-Tenaga-Kerja)
Pabrik rokok selama ini tidak mungkin dapat  ditutup ,karena memberikan pemasukan cukai yang  besar sekali bagi negara. Bahkan  dari siai  PPN dan pajak penghasilan pengusaha rokok adalah termasuk yang paling besar jumlahnya ,yakni mencapai triliunan rupiah. Berapa persisnya ,silakan dilacak sendiri
Satu hal lagi yang tak dapat  dipungkiri, yakni  sektor rokok bukan hanya sebatas ikut andil,tapi merupakan salah satu sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja . Seperti yang dapat dibaca pada kutipan diatas,yakni mencapai angka 6 juta tenaga kerja.
Mari Kita Simak Perokok di  Australia
Pecandu Habiskan Hampir 1000 Dollar Per Bulan
Menurut data yang dilansir oleh berbagai media, setiap bulan seorang perokok aktif menghabiskan sekitar 1000 dolar hanya untuk beli rokok setiap bulan. Hal ini akan terus membengkak, sering dengan kenaikan harga rokok secara bertahap terus menerus.Â
Seperti dapat dibaca pada kutipan di bawah ini:
Cigarettes will rise 12.5 per cent from 71 cents to 80 cents per stick. The average price of a 25 pack of cigarettes will rise from $25-$30 to $28.25 --- $33.90. According to analysis by finder.com.au, a pack-a-day smoker will now be spending close to $922 a month with the tax increase, an increase of over $100 a month.(businessinsider.com.au)
Merupakan sebuah dilemma bagi pemerintah,disatu sisi ingin melarang rakyat merokok,disisi lain jutaaan orang,mengantungkan hidupnya pada sektor rokok  . Karena itu,sampai kapanpun,pemerintah tidak akan pernah dapat melangkah untuk menutup pabrik rokok. Yang dapat dilakukan ,hanyalah menghimbau,membatasi ruang gerak dan menaikan cukai rokok . Bagi yang sudah kecanduan tetap dapat melanjutkan merokok,karena mereka sudah memilih jalan hidupnya masing masing.Â
Ibarat kata peribahasa:" Kita dapat menarik kuda hingga disumber air,tapi tidak dapat memaksanya untuk minum" Tentu bukanlah maksudnya untuk menyamakan manusia dengan kuda ,tapi  hanya sekedar sebuah analogi,bahwa pemerintah boleh saja menaikkan cukai rokok ,serta membatasi ruang gerak para perokok,tapi tidak mungkin melarang orang merokok.  Karena pemerintah mustahil dapat mengontrol kehidupan pribadi setiap orang.
Biarlah masing masing melakukan pekerjaan sesuai dengan porsi masing masing .Pasanglah poster besar besar:" Merokok itu berbahaya bagi kesehatan" dan dilengkapi dengan gambar tengkorak. Bagi para pencandu rokok,hal tersebut mungkin dianggap sebagai intermezzo dan bilang "Egp?"
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI