Inilah Yang Menjadi Penyebabnya
Piawai mengemudikan kendaraan di Indonesia,bukan berarti secara serta merta ikut test di Australia,langsung bisa lulus. Untuk ujian teori saja,cukup banyak orang Indonesia,yang harus mengulangi hingga berkali kali ,baru lulus.Â
Bukan karena tidak paham bahasa Inggris tapi terlebih karena menganggap semuanya mudah. Â Kita berhadapan dengan komputer. Mengisi 45 pertanyaan. Kalau sudah siap, laporkan ke Petugas dan dalam waktu tidak lebih dari 10 menit sudah tahu hasilnya "Lulus atau gagal" Kalau gagal berarti uang ujian hilang dan harus bayar lagi,bila mau ikut ujian.Â
Untuk jelasnya,bahwa hal ini bukan hanya sekedar cerita yang saya ,silakan dibaca kutipan dibawah ini:
Suhendra Koes Wibowo, guru mengemudi dari Indonesia di Sydney sejak tahun 2004 mengatakan bahwa memang sulit untuk mendapatkan SIM di Australia. Australia adalah salah satu negara yang susah untuk dapat izin mengemudi karena peraturannya sangat ketat, saya punya murid dari Malaysia, Taiwan, dan Amerika Serikat sekalipun yang mengatakan bahwa di Australia lebih sulit untuk dapat izin mengemudi. (https://www.abc.net.au)
Mengapa Banyak Yang Tidak Lulus?
Bukan masalah soalnya sulit ataupun tidak paham bahasa Inggris,tapi terlebih karena menganggap semuanya mudah,sehingga tidak mempersiapkan diri . Saya belajar selama satu bulan penuh setiap malam. Mencoba mengisi bahan bahan ujian ,sehingga semuanya diisi dengan benar . Maksimal kesalahan dari 45 pertanyaan adalah 3 (tiga ) bila lebih dari 3 berarti gagal (fail)
Untuk soal soal ujian test teori,dapat diambil melalui internet,tanpa perlu membayar apapun. Â Setelah saya berlatih diri dan yakni bisa mengisi semuanya,baru saya ikut ujian teori untuk mendapatkan Driver Lisence.
Dan tidak sia sialah,saya belajar,karena saya hanya butuh waktu selama 30 menit untuk mengisi 45 pertanyaan. Â Sekitar 10 menit kemudian, petugas memanggil saya dan bilang :"Perfecet. Congratulations!" Ternyata saya mampu mengisi ,tanpa kesalahan.Â
Driving Test
Kemudian ditentukan untuk ikut ujian test mengemudi. Pada hari H nya, 15 menit sebelum appointment ,saya sudah hadir. Sebelum hadir dari rumah saya sudah periksa, ban masih layak pakai. Semua lampu ,termasuk lampu sign menyala. Begitu juga rem bekerja dengan baik,termasuk rem tangan.Â
Sesuai janji ,Petugas datang dan mengucapkan selamat pagi. Sebelum mulai test,kendaraan yang diperiksa terlebih dulu. Mulai dari ban ,hingga semua lampu . Dan karena memang sudah saya persiapkan,maka tidak ada masalah dengan kendaraan. Karena bila salah satu bannya,sudah tipis dan dianggap tidak layak jalan,maka belum ujian ,kita sudah dinyatakan :"Fail" atau gagal.Â
Nah,karena kondisi kendaran sudah ok,saya diminta mulai mengemudikan kendaraan.Walaupun saya  sudah mengemudikan kendaraan sejak tahun 63 ,tapi tetap saja saya harus hati hati dalam menyesuaikan dengan cara mengemudikan kendaraan di Australia.  Terutama bila tiba di "round about" yakni lingkaran di persimpangan untuk memutar atau jalan terus. Kendaraan yang datang dari arah kanan,mendapatkan prioritas pertama untuk lewat. Jadi  :"siapa cepat ,siapa dulu" tidak berlaku disini. Bila melanggar ,maka dendanya lumayan besar,yakni sekitar 200 dollar.Â
Bila lulus test pengetahuan (teori ) dan praktek,maka akan diberikan 12 point. Setiap kali terjadi pelanggaran rambu rambu,maka disamping di denda, ada "demerit point" ,yakni pointnya dikurangi.Bila sampai habis terpotong,maka Driver Lisence dinyatakan :"with draw" atau gugur . Dan baru boleh ikut ujian lagi setahun kemudian. Di hari raya,seperti tahun baru  atau natalan ,maka di jalan raya ada tulisan mencolok" double demerit point" Berarti bila terjadi pelanggaran rambu rambu lalu lintas,maka pointnya dipotong bukan 2,tapi langsung 4.
Karena saya sudah memiliki SIM Indonesia yang masih berlaku dan lulus test,maka langsung dapat :"full lisence" Tapi bagi yang pertama kali, dapat SIM secara bertahap .
Oya selama test berlangsung,jangan sampai dompet berisi uang tergeletak di dalam kendaraan,karena bisa dianggap kita berusaha untuk menyogok petugas. Kalau sampai berani menyogok,bukannya lulus,tapi pasti akan masuk bui. Urusan Driver Lisence  bukan urusan  Polisi,melainkan  departement transportasi yang dikenal dengan istilah RMS - Road Maritime Services,yang dulu namanya adalah RTA - Road Traffic Authority .Â
Polisi hanya ikut campur tangan,bila terjadi pelanggaran rambu rambu lalu lintas atau melakukan Razzia Breath Test ,untuk mencegah agar orang yang sudah minum alkohol ,jangan sampai mengemudi kendaraan . Dont drink and drive ! Bila ketahuan ,sudah minum alkohol  dan masih mengemudi,maka Pengemudi disuruh turun dan masuk kedalam mobil Polisi Sedangkan kendaraanya akan dibawa ke kantor PolisiÂ
Karena itu,setiap kali saya hadir dalam acara makan malam ataupun pesta ulang tahun dan ditawarin wine atau bir,sama sekali tidak saya sentuh. Karena bagi saya ,keselamatan diri kami dan keselamatan pengguna  jalan raya lainnya, jauh lebih bernilai ketimbang sok gengsian dan ikut minum alkohol .Â
Syukur kepada Tuhan,saya lulus test teori dan praktek,hanya dengan sekali ikut ujian .Â
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H