Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyaksikan Sayuran yang Masih Segar Dibuang ke Tong Sampah

1 November 2022   21:19 Diperbarui: 1 November 2022   21:31 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Brokoli dibuang kedalam tong sampah

Rasanya Gimana  Tuh 

Sebagai orang yang sudah pernah menjalani hidup merangkak dari titik nadir ,menyaksikan sayuran yang masih segar dan layak untuk dimasak,dibuang kedalam tong sampah,rasanya gimana tuh ? Tapi tentu tidak mungkin saya jadi pemulung sayuran. Apalagi kami cuma berdua di rumah.  

Untuk beberapa saat pikiran saya melayang ke Indonesia,dimana begitu banyak orang yang masih hidup dibawah garis kemiskinan. Tapi sesaat kemudian saya sadar bahwa saya sedang berada di negeri orang. Jadi saya coba melupakan apa yang tampak di depan mata,agar jangan sampai  merusak suasana hati .

Setiap kali sebelum sayur di pajang,selalu petugas membersikan terlebih dulu,bagian luarnya,baik yang  robek ,maupun yang sudah agak lecet,karena terhimpit. Kebetulan hari ini kami berbelanja di Oriental Market di Spudshed. 

Tetapi di lain waktu,ketika kami berbelanja di Vietnamese Market,ternyata memang sama  proses ,pembersihan sayur sayuran sebelum di pajang untuk dijual.Sedikit saja ada warna kuning atau lembarannya patah,terus dipotong dan dibuang kedalam tong sampah. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Sayuran dibuang

Buah buahan yang agak lunak dan penyek akibat terhimpit dipisahkan dan dijual dengan harga yang sangat murah. Biasanya yang mau membelinya adalah pengunjung yang berasal dari Asia .Kalau pengunjung yang berasal dari barat dan Australia,mereka tidak bakalan mau membeli barang yang sudah mulai rusak,walaupun masih layak dimasak.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Barang Yang Sudah Dibeli,Boleh Dikembalikan

Bila sudah terlanjur beli barang,ternyata tiba dirumah di omelin isteri ,tidak usah kuatir,karena barang boleh dikembalikan selama masih ada bukti pembelian dan tentunya barang yang dikembalikan masih dalam kondisi utuh. Tidak akan ditanya macam macam. 

Cukup bilang,mau dikembalikan titik dan uang akan dikembalikan utuh. Memang ada yang memanfaatkan peluang ini untuk melakukan tindakan tidak terpuji dan jangan ditiru, Yakni membeli baju dan kemudian  pakaian tersebut dipakai untuk ke pesta.

Esok harinya dilipat dan dibungkus secara rapi dan dikembalikan dengan alasan terlalu kecil atau kedodoran. Kelemahan sistemnya adalah ,pakaian yang dikembalikan dengan alasan sempit atau kebesaran, uangnya langsung dikembalikan . 

Dan orang yang mengembalikan pakaian yang sudah dipakainya ,setelah mendapatkan uangnya kembali,terus pulang ,walaupun asalannya mau mengganti dengan ukuran yang lebih besar atau lebih kecil. 

Tetapi hal ini,hanya sebagai informasi,tak elok tentunya untuk ditiru. Karena setiap orang Indonesia,secara individu,sesungguhnya merupakan "duta" dari bangsa dan negaranya. Bila kedapatan melakukan tindakan yang memalukan,maka nama bangsa dan negara ikut tercemar.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun