Bertemu Dalam Santap Malam BersamaÂ
Jarak dan waktu hanya memisahkan kita secara phisik.tetapi  tidak akan mampu menghalangi pertemuan antar hati
Tentu saja bila setiap orang mau saling membuka hati. Waktu yang memisahkan, waktu jualah yang akan mempertemukan kembali.
Seperti kata pribahasa:"A time to meet and a time to part" Ada waktu untuk bertemu, tapi ada untuk berpisah. Begitu juga sebaliknya,ada waktu untuk berpisah,ada waktu untuk bertemu kembali. Inilah yang dinamakan romantika dan dinamika kehidupan yang terus berlangsung dari masa ke masa. The world is too small to separate our hearts in relationship and family as long as we open not only our minded but also our hearts 💖
Menjaga agar jangan sampai kami berdua terlambat tiba,maka pukul 06.00 sore kami berdua sudah turun di lobby hotel.
Saya telpon pak Chephot, Driver Pak Ongko, yang berbaik hati menyediakan kendaraan, bahwa kami berdua sudah menunggu di lobby. Dalam tempo sekitar 2 menit,pak Chephot sudah sampai di lobby. Rupanya sudah menunggu di parkiran Ramada Encore hotel Seminyak.
Dan bertemu di Westin hotel. Ternyata sudah tiba terlebih dulu disana Pak Ongko dan isteri bu Irma. Dan Iwan dan isteri Peng Beng serta putra mereka Markus, yang domisili di Singapore
Satu persatu masakan khas Jepang mulai diantarkan didepan kami masing masing.Karena yang hadir lumayan banyak yakni 19 orang, maka saling berbagi cuplikan kisah hidup , hingga sampai ke cara berkebun.  Seperti lazimnya orang Indonesia saling bertemu, maka pertanyaan: Apa kabar? Kapan datang? Berapa orang anak, sudah kelas berapa? Sudah punya cucu berapa orang? Merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam berinteraksi antar sesama orang Indonesia. Walaupun jelas yang hadir terdiri dari berbagai background kehidupan dan perbedaan usia, tetapi seperti kata pribahasa:"Perbedaan bukan sebuah kutukan , melainkan justru merupakan berkat bagi semua orang yang mau membuka mata hati dan menerima bahwa setiap orang berhak berbeda dengan diri kita.
Saling melepas kangen setelah sekian tahun berpisah menghadirkan rasa syukur yang mendalam.
Sesungguhnya yang terlebih dulu saling mengenal adalah dengan Putra kami. Tetapi karena kami hampir selalu diajak untuk ikut hadir dalam setiap pertemuan maka akhirnya, sahabat Putra kami,juga menjadi sahabat kami.
Hampir 3 jam kami saling berebut bercerita dan sekaligus menikmati santap malam di Hama Be restaurant,maka tiba waktu nya kami berpisah
Kami berdua pulang dengan membawa sejuta kenangan indah. Bukan hanya perut yang kenyang tetapi suasana hati kami sarat dengan rasa syukur kepada Tuhan.
Karena dalam usia jelang 80 tahun, kami berdua dikaruniai kesempatan untuk dapat menikmati hidup damai dan berbahagia. Dikelilingi anak mantu cucu dan cicit dan sahabat yang menyayangi kami berdua. Dalam saat seperti ini,saya jadi ingat lirik lagu:" Disini senang, disana senang .Dimana mana hatiku senang.
Catatan: semuanya dokumentasi pribadiÂ
Tjiptadinata EffendiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H