Santap malam bersama di Denpasar Bali
Bertemu Dalam Acara Makan Malam Bersama
Perpisahan dan pertemuan, merupakan bagian dari romantika kehidupan manusia. Hidup bersifat dinamika yang bergerak dari waktu ke waktu dan dari satu sudut ke sudut lain kehidupan. Yang merambah semua suku bangsa di dunia, termasuk kita semua. Â A time to meet and time to part. Ada waktu untuk bertemu dan ada waktu untuk berpisah.Begitu juga sebaliknya. Terpisah pisah dan kini bertemu lagi di Denpasar Bali. Inilah irama kehidupan yang dapat dijadikan pelajaran hidup bagi kita semuanya.
Sebagai contoh, kami bertemu terakhir kali dengan Pak Ray dan bu Nengah ,yang asli.orang Bali,4 tahun lalu, sewaktu Pak Ray masih aktif bertugas sebagai G.M.di Ramada Encore Hotel Seminyak Bali. Kemudian kami berdua kembali ke Australia. Selanjutnya kami hanya saling menyapa lewat What's App.
Ada Iwan dan Peng Beng serta putra mereka Markus dari Singapore, yang dulu ketemu sekitar 5 tahun lalu. Ada putra kami Irmansyah Effendi dan Pak Ongko dengan bu Irma ,serta Pak Welly Iskandar dan bu Sani bersama keluarga .Kami berdua dan yang tampak di foto berada dipaling depan adalah Krissan dan Kimmy tetangga kami dari Australia
Menikmati Makanan Dalam Kebersamaan
Kesempatan makan bersama, sesungguhnya bukan hanya semata mata agar perut kenyang, melainkan merupakan momentum yang sangat berharga untuk saling berbagi kisah hidup Suka duka kisah hidup selama terpisah pisah oleh jarak dan waktu,karena setiap orang memiliki kesibukan masing masing.
Karena itu adalah merupakan suatu hal yang sangat disayangkan , bila momentum yang sangat langka ini hanya dimanfaatkan untuk menikmati masakan yang dihidangkan. Makan bersama,saling berbagi potongan ikan dan sayuran,mengimplentasi kan rasa kebersamaan. Walaupun Ikan bakar didepan mata sangat nikmat, tapi tidak dikuasai sendiri. Filosofi Life is to share sudah terealisasi dalam acara makan bersama ini
 Seperti quote:"The beauty of life not depend on how happy my life,but how happy the others because of me " Keindahan hidup tidak tergantung pada berapa besarnya kebahagiaan yang kita raih, melainkan seberapa banyak orang lain yang dapat ikut merasakan kebahagiaan bersama kita.Â
Sambil menikmati ikan goreng dan sup ikan masakan Cianjur, serta aneka ragam sayuran kami nikmati sambil saling berbagi cuplikan kisah hidup. Hal yang semakin merekatkan hubungan persahabatan dan keluargaan.
Tidak ada hidangan dalam bentuk daging,karena yang hadir terdiri dari berbagai latar belakang agama yang berbeda. Sehingga agar setiap orang yang hadir dalam santap malam bersama ini dapat menikmati makan malam tanpa keraguan, maka seluruh hidangan steril dari masakan daging.
Pertemuan dalam acara makan malam ini sungguh menghadirkan rasa syukur yang tak terhingga bagi kami berdua. Kalau selama dua hari kami ditraktir oleh pak Ongko, malam ini kami ditraktir oleh pak Welly Iskandar.Â
Puji syukur kepada Tuhan,kami berdua dikaruniai kesempatan untuk menikmati hidup damai dan sarat kegembiraan.  Seluruh biaya perjalanan termasuk Return tickets dari Perth ke Bali, menginap di Ramada Encore Hotel Seminyak , semuanya ditanggung oleh putra kami.Â
Sehat lahir batin dan disayangi oleh keluarga dan sahabat dan tetangga,mau apalagi kalau bukan bersyukur atas karunia hidup yang kami terima?
Sebuah renungan di pagi cerah
Seminyak, Denpasar BaliÂ
Tjiptadinata EffendiÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI