Selama ini  kebanyakan orang berpikir bahwa untuk mendapatkan kesehatan yang prima, maka yang harus dilakukan adalah: Olahraga yang teratur dan mengonsumsi makanan sehat setiap harinya. Tentu saja hal ini tidak ada salahnya. Tetapi hanya sedikit orang yang memahami bahwa sesungguhnya terapi alami adalah dengan berjalan secara alami yang dikenal dengan R.B.A atau Rahasia Berjalan Alami.
Kesalahan Yang Sering DilakukanÂ
Hal yang paling banyak dilakukan adalah sikap tubuh yang keliru ketika berjalan. Tubuh yang condong kedepan karena beban pikiran dan beban batin menjadi biang keladi Secara tanpa sadar tumpukan beban pikiran menyebabkan terjadi nya penuaan dini. Usia belum 60 tahun, sudah tidak mampu urus diri sendiri.
Hal ini dijelaskan sewaktu hari ini kami mengikuti seminar :"The Secret of Natural Walking" yang diselenggarakan di Joondalup Library building beberapa waktu yang lalu.
Perserta yang ikut sekitar 120 orang memenuhi seluruh ruangan. Selain dari latihan resmi ini, kami berdua sudah mengikut sebanyak 53 kali latihan R,B.A .- Rahasia Berjalan Alami .Â
Setiap kunjungan membutuhkan waktu menimal 2 jam. Tidak mudah memang secara konsisten dan persistensi mengikuti seluruh jadwal pelatihan.Â
Tetapi seperti kata peribahasa "No pain, no gain". Tidak ada keberhasilan  yang dapat diraih secara cuma cuma,termasuk meraih kesehatan diri secara prima.
Karena memahami bahwa bila sudah kehilangan kesehatan maka apapun yang dimiliki sudah tidak dapat lagi dinikmati, maka kami berdua ikut pelatihan tanpa terputus selama 53 kali (baca: lima puluh kali ).Â
Ternyata hasilnya memang sangat menakjubkan, Kami berdua bisa makan enak, buang air lancar, tidur nyeyak dan pikiran damai Dalam usia jelang 80 tahun saya dan isteri hidup secara mandiri. Kegiatan sehari haran, selain menulis, berkebun, jalan kaki dan berbagai aktivitas dari pagi hingga malam tiba.
Mari kita simak apa pendapat dari Kementerian Kesehatan RI melalui Litbang kemkes :
Metode berjalan alami yang diuraikan dalam buku ini bukan sekadar memperbaiki atau menyembuhkan masalah kesehatan, melainkan juga membentuk tubuh dan meningkatkan stamina serta vitalitas seseorang. Mereka yang berusia lanjutpun dapat mengalami perubahan layaknya saat mereka berusia 20-30 tahun. Terdengar mustahil? Bacalah kesaksian banyak orang yang mewakili ribuan orang lain yang telah merasakan manfaatnya. Buku ini juga bukan sekadar memuat cerita mengenai metode berjalan alam dan manfaatnya, melainkan benar-benar memberikan uraian terperinci metode alami tersebut agar anda dan keluarga dapat mempraktikkannya untuk memetik manfaat positifnya.--Author : Irmansyah Effendi Msc. (sumber: http://r2kn.litbang.kemkes.go.id:8080)
Repositori Riset Kesehatan Nasional (R2KN) merupakan bentuk kerjasama Jaringan Layanan Perpustakaan, Literatur, dan Informasi Kesehatan (HeLLIS) dengan Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian, Rumah Sakit Pendidikan serta Institusi lain penghasil informasi riset kesehatan di Indonesia dalam rangka mendukung poros kebijakan kesehatan berbasis fakta.Â
Jalan meraih kesehatan ada didepan mata. Mengapa kita masih menunggu?
Karena sudah terbiasa, secara keliru menempatkan pemikiran bahwa yang mahal itu pasti lebih baik, maka  saat berbicara bahwa kesehatan prima dapat diraih hanya dengan mengetahui Rahasia Berjalan Alami dan mempratikkannya, banyak orang yang awalnya bersikap skeptis dengan pikiran "Masa iya, jalan kaki merupakan obat terbaik dan termurah di dunia ini?"
Tetapi setelah semakin banyak orang yang mengalami kesembuhan secara menakjubkan, maka semakin banyak orang yang mendapatkan pencerahan dan mulai menekuni  Rahasia Berjalan Alami.Â
Tanpa obat obatan, tanpa supllement food yang harganya aduhai, kami berdua sudah membuktikan,berhasil meraih kesehatan prima.Â
Sebagai rasa syukur kepada Tuhan, kami bagikan tulisan ini untuk mengajak bagi semua orang yang belum menjadikan olahraga jalan kaki sebagai bagian dari kehidupannya, mulai  saat ini dapat mengawalinya. Jangan tunggu hingga terlambat.Â
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H