Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Membedah Isi Emergency Bag

10 Oktober 2022   20:14 Diperbarui: 10 Oktober 2022   20:22 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbagi Pengalaman Pribadi

Sejak masih muda saya dan isteri aktif di ORARI - Organisasi Amatir Radio Indonesia.Bukan hanya sebatas aktif "mencuap cuap" di udara hingga mulut berbusa busa, tapi juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Antara lain aktif dalam memberikan :

Bantuan Komunikasi Dalam Kondisi Marabahaya
Bantuan Komunikasi Pemilu

Keterangan foto: pisau lipat, korek api, pluit, lampu baterai mini/dokumentasi pribadi 
Keterangan foto: pisau lipat, korek api, pluit, lampu baterai mini/dokumentasi pribadi 

Mantel hujan plus P3k/dokumentasi pribadi 
Mantel hujan plus P3k/dokumentasi pribadi 
Dengan terjun langsung kelapangan dimana terjadi bencana alam. Antara lain : banjir badang, tanah longsor dan gempa bumi. Walaupun nama saya tidak terdaftar sebagai anggota Tim SAR tetapi sebagai Ketua Club Station YB5ZAP di Sumatera Barat saya bertanggung jawab  atas lalu lintas komunikasi . Yang bilamana berita tidak tersampaikan dengan jelas atau cuaca tidak mendukung, maka saya wajib menggunakan Kode Morse. Karena itu sudah sejak dari dulu dikendaraan pribadi saya siap dengan tas yang berisi P3 K dan barang barang lainnya. 

Ket.lampu baterai/dokumentasi pribadi
Ket.lampu baterai/dokumentasi pribadi
Kebiasaan ini terus berlanjut, sehubungan dengan hobi kami travelling dari Padang ke Brastagi dan dari Padang ke Jakarta hingga ke Bali. Pada waktu itu jalan masih parah dan jembatan khususnya antara Padang - Medan sangat sering putus karena tanah longsor. 

Kerusakan jembatan tidak dapat diselesaikan dalam waktu hitungan jam tapi bisa sehari dua hari. Kalau didekat sana ada Masjid nggak masalah bisa numpang istirahat di Masjid. Tetapi tidak disemua lokasi jembatan putus ada Masjidnya, sehingga perlu persiapan seperti tenda yang terbuat dari bahan parasut, sehingga ringan tapi tahan hujan. 

Kalau kerusakan jembatan dapat diperbaiki dalam beberapa jam, gampang tiduran didalam kendaraan. Tetapi bila seharian penuh, perlu untuk tubuh dapat kesempatan berbaring, karena itu diperlukan tenda yang langsung satu paket dengan sleeping bag sebagai pengganti selimut.

Tenda dilengkapi sleeping bag. Hanya butuh waktu 3 menit mendirikan tends/ harga 15 dollars/ dokumentasi pribadi 
Tenda dilengkapi sleeping bag. Hanya butuh waktu 3 menit mendirikan tends/ harga 15 dollars/ dokumentasi pribadi 
Persiapan lainnya:

kotak P3 K

senter dan baterai cadangan

pluit 

pisau lipat

korek api 

panci untuk masak air 

mie kering

persiapan air minum

kopi sacchet

mini sekop

tali

ponsel

Pernah kelupaan bawa ember untuk memasak air. Baru sadar saat air minum cadangan habis diminum, sedangkan jembatan belum dapat dilalui.Tidak ada warung disekitarnya. 

Dibawah jembatan runtuh ada air sungai mengalir deras, jadi bila ada ember dapat memasak air untuk minum kopi. Akibatnya,kami harus menahan rasa haus dan berbagi secangkir perorang, dari satu botol air yang tersisa. 

Ket.foto: alas tenda/ 10 dollar /dokumentasi pribadi 
Ket.foto: alas tenda/ 10 dollar /dokumentasi pribadi 

Tali yang just) dokumentasi pribadi 
Tali yang just) dokumentasi pribadi 

Gunanya Mini Sekop

Sewaktu mengungsi ke lokasi aman, tentu jangan diharapkan disana akan dapat makan di warung Padang. Karena boleh jadi di tempat ketinggian atau di kaki gunung.

Tidak ada yang jualan makanan dan minuman? No problem at all . Ada mie yang dapat dikunyah untuk  menahan lapar dan air sungai atau air air hujan bisa ditampung dan dimasak didalam tenda untuk menyeduh kopi sacchet. Tetapi bila salah seorang tetiba kebelet sedangkan diluar hujan lebat gimana?

Nah, disaat seperti ini sekop mini harus dimanfaatkan untuk membuat lubang di dalam tenda. Setidaknya sedalam 50 centimeter. Yang sudah kebelet banget sudah bisa melepaskan hajatnya di wc darurat. Dan setelah selesai ditimbun, kayak kucing gitu. tapi tentu tidak dengan menggunakan kaki atau tangan, tapi memanfaatkan mini sekop yang bisa di lipat. Harganya sekitar 10 dollar.

Jacket bahan kain parashute, waterproof/dokumentasi pribadi
Jacket bahan kain parashute, waterproof/dokumentasi pribadi

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Mengapa Tidak Tidur Dalam Kendaraan?

Kalau tidak hujan tentu lebih mudah tidur di kendaraan walaupun hanya dapat tidur tidur ayam. Mesin kendaraan dimatikan dan jendela dibuka sedikit, serta pintu di lock agar jangan sampai ada yang membuka dari luar. Tetapi bila hujan lebat, tidur di kendaraan dan jendela dibuka tentu semua akan basah kuyub. Kalau jendela tidak dibuka, penumpangnya bisa tewas bukan karena banjir melainkan karena sesak nafas kekurang oksigen. Kalau dalam perjalanan biasa, walaupun hujan lebat, idak menjadi masalah, nyalakan air conditon dan kendaran tetap bisa melaju. Tapi operating prosedurenya berbeda bila tidak dapat melanjutan [perjalanan karena jembatan putus atau kita lagi berada di lokasi pengungsian

Tulisan ini ditulis hanya semata mata berbagi cuplikan pengalaman hidup,bukan berdasarkan kajian professional

Ket.tambahan: seluruh barang standby dalam kendaraan saya  Nissan X-Trail 4WD.

Tjiptadinata Effendi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun