Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Merangkak dari Titik Nadir (Lanjutan Ketiga)

29 September 2022   19:58 Diperbarui: 29 September 2022   20:11 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini laki laki bernama Andre ini tidak dapat lagi menyembunyikan kondisinya dari isteri tercinta. Firasat sebagai seorang isteri,menyebabkan wanita ini tetiba terbangun dan menyadari bahwa satu satunya laki laki yang dicintai dalam hidupnya,tidak berada di tempat tidur disisinya.  Ia segera bangkit dari tempat tidur,melupakan rasa tubuhnya yang serasa remuk,akibat kurang tidur berhari hari bergadang menjaga putra tercinta mereka. 

Tiba di kamar mandi yang pintunya terbuka,jantung wanita ini serasa terhenti Menyaksikan darah tumpah di lantai dan laki laki yang dicintainya,berjongkok disana. Ia langsung ikut berjongkok dan memeluk suaminya sambil Berkley :"Mengapa pa?" Aduh....." Lina merasakan kesakitan yang dirasakan suaminya.Membantu suaminya kembali ke kamar. Membaringkan di tempat tidur dan menyelimuti dengan selimut lusuh yang merupakan satu satunya selimut dimiliki mereka.

Mengecup kening suaminya dan berbisik:"Sayang, mama mau cari daun dadi dadi, untuk dimasak buat papa ya. " Dengan mata meram Andre menjawab:"Hati hati ya sayang " Dan  saking kelelahan ,ia tertidur.....

Tiba tiba ia tersentak,menengok isterinya masih belum pulang,alangkah kagetnya . Menyesali diri, mengapa ia begitu tega membiarkan isterinya mencari obat obatan ,padahal masih dini hari dan belum terang tanah. Berusaha untuk bangun untuk mencari isterinya,tapi begitu ia memaksa diri untuk duduk, tetiba ia merasa semuanya berputar putar. Ia memejamkan mata dan hanya bisa berdoa,semoga isterinya cepat pulang, 

Syukurlah,selang beberapa saat,terdengar bunyi pintu dibuka dan isterinya sudah berjalan masuk . "Mengapa lama sayang ?" tanyanya kepada isterinya.

"Lampu senter baterainya lemah,sehingga sulit mencari daun dadi dadi di kegelapan  pa. Tapi ini sudah dapat" kata isterinya sambil memperlihatkan segenggam daun dadi dadi yang tumbuh disela sela bebatuan dan beberapa pucuk daun jambu biji. "Mama masak obatnya sebentar ya pa",katanya sambil melangkah kedapur. Dinyalakannya ,kompor minyak tanah dan dicucinya daun dadi dadi dan daun jambu biji,yang didapatkannya , Direbus dalam panci dengan sepotong gula anau (gula jawa).

Setelah mendidih,disaringnya dan dibiarkan agak dingin. Kemudian dimasukan kedalam cangkir dan dibawa ke kamar. "Minum obatnya ya sayang,semoga cepat sembuh"  Lina tahu tentang ramuan herbal ini dari neneknya . Ramuan ini dipercaya dapat menyembuhkan luka dalam dan tidak ada efek negatif,karena hanya terdiri dari daun daunan dan sepotong gula anau,agar tidak terlalu pahit . 

Dibantunya suaminya duduk dan minum ramuan obat yang dimasaknya. Usai minum ramuan obat ini,dibantunya suaminya berbaring dan berbisik:" Istirahatlah ya sayang,semoga cepat sembuh" . Kembali menutupi tubuh suaminya dengan selimut . Saat ia melirik putra mereka sedang tidur nyenya dan nafasnya tidak memburu lagi, dirinya merass lega .

Lina melirik kejam dinding,sudah jam hampir jam 04.00 subuh. Maka ia kembali kedapur,untuk beres beres dan masak bubur untuk sarapan sekeluarga. 

Ayam sudah mulai berkokok dan samar samar sinar mentari ,menelusup masuk lewat celah celah dinding gubuk  mereka yang sudah rapuh. Putra mereka Man, turun perlahan lahan dari tempat tidur. Memandangi papanya yang lagi tidur pulas . Dikecupnya pipi papanya dengan lembut dan berbisik:" Papa ,hari ini saya ulang tahun pa" 

Walaupun suaranya sangat perlahan,tapi hubungan batin yang begitu mendalam antara anak dan orang tua,menyebabkan Andre terbangun. Ia baru sadar bahwa hari ini adalah hari ulang tahun ke 4 putera mereka. Menyaksikan puteranya sudah bisa berdiri dan tidak pucat lagi,entah darimana datangnya kekuatan dalam dirinya,sehingga ia bisa segera bangun dan turun dari tempat tidur. Memeluk putranya dan  bilang "Selamat ulang tahun ya sayang"

" Hmm papa,boleh minta kue ulang tahun pa?" Suara puteranya sangat perlahan penuh harap. Andre bagaikan tersengat aliran listerik. Ingin sekali ia membelikan kue tart sebagai kue ulang tahun ke 4 putera yang mereka kasihi sepenuh hati. Tapi darimana ia bisa mendapatkan uang? Untuk kerja bongkar muat barang,rasanya ia belum mampu. " Tanpa sadar air matanya menetes jatuh ke lantai gubuk mereka. Buru buru puteranya memeluknya ,sambil berkata :"Papa jangan menangis papa. Kalau belum ada uang ,tidak apa apa pa.permen saja ya pa"

Begitu mendengarkan betapa puteranya yang baru genap berusia 4 tahun,sudah tahu arti tenggang rasa, Andre sungguh tidak  mampu menahan tangisnya. Padahal terluka parah,ia tidak menangis ,tapi menghadapi situasi semacam ini,pertahannya rontok..

Lina ,isterinya menyaksikan adegan antara kedua  orang yang teramat dicintainya ini dan buru buru,masuk kedalam dan sesaat kemudian,keluar dengan membawa ,kue yang dibuat dari gabus bekas dan sepotong lilin. Kemudian membawa sepiring kecil berisi kue dadar,sambil setengah berteriak:" Ini mama sudah siapkan kue dadar kesukaan Man, Yuk kita rayakan ulang tahunnya ya."

Ia menyalakan lilin dan menyanyikan lagu: "Panjang umurnya, panjang umurnya serta mulia. serta mulia serta mulia....hihip hura hihip hura  hihip hura .."

Dan mereka bertiga saling berpelukan,dengan air mata berlinang dengan perasaan bercampur aduk. Ada rasa syukur, putera mereka sudah mulai pulih,tapi sekaligus ada rasa sedih,tidak mampu membeli sepotong kue di hari ulang tahun putera mereka.........

(bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun