Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memaknai Arti Sebuah Pujian

22 September 2022   12:13 Diperbarui: 22 September 2022   12:56 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto kiriman Alkaf Darman sahabat kami di Padang 

Agar Jangan Sampai Membuat Kita Lupa Diri

Setiap orang, lazimnya lebih senang dapat pujian ketimbang kritikan. Tapi kalau ada yang mengatakan sebaliknya, itu adalah merupakan hak setiap orang untuk berbeda dengan diri kita.

Kalau saya dan isteri sejujurnya, senang sekali dapat pujian yang disampaikan secara tulus. Walaupun kami berdua bukan termasuk tipe manusia yang gila pujian.

Seperti contoh, mendapatkan sebutan: "Ayahanda dan Bunda"atau "Opa dan Oma" , walaupun tampaknya hanya sebatas sebutan untuk menghargai kami sebagai orang yang lebih senior, tapi bagi kami berdua sudah merupakan sebuah apresiasi tak ternilai.

Apalagi sampai ada yang mengirimkan bunga, puisi dan menulis artikel khusus bagi kami berdua, sungguh terasa sangat menyejukkan hati. Bahkan ada yang menciptakan lirik lagu khusus bagi kami berdua, sungguh merupakan sebuah kegembiraan yang tak terhingga. Dan rasa haru yang memenuhi relung hati terdalam, sehingga tidak jarang butiran bening bergulir dari mata kami. 

Penghargaan Dari COO Kompasiana:

(Dikutip dari Laman Facebook Coo Kompasiana,mas Nurul Ujuy)

img-20220922-wa0016-632bebc408a8b5233a547815.jpg
img-20220922-wa0016-632bebc408a8b5233a547815.jpg

(Sumber: coo Kompasiana mas Nurul Ujuy)

Siang ini kedatangan kompasianer “living legend” pak Tjiptadinata Effendi dan bu Helena Roselina yang datang jauh-jauh dari perth, australia serta mas Pepih Nugraha yang bergegas ke palmerah dari bintaro menggunakan krl saat saya beritahu akan kedatangan pak tjip dan bu ros.

img-20220922-wa0018-632bec2908a8b540f37192b2.jpg
img-20220922-wa0018-632bec2908a8b540f37192b2.jpg

(Sumber: coo Kompasiana mas Nurul Ujuy)

Bayangkan,Pak Pepih Nugraha berkenan menyempatkan untuk bertemu kami berdua, padahal kami berdua bukan siapa siapa "

Mengintrospeksi Diri.

Tetapi walaupun sangat senang sekali dapat sambutan hangat, kami jadikan introspeksi diri. Agar jangan sampai mabuk sanjungan yang dapat menyebabkan kami jatuh tersandung.

Terima kasih untuk kasih sayang dan penghargaan yang diberikan kepada kami berdua.Semoga kami mampu mawas diri sehingga tidak menjadi orang yang mabuk sanjungan.

Sungguh tidak keliru kami memegang filosofi:" The most important thing in life is loved and be loved"

Disayangi dan menyayangi, sungguh merupakan sebuah Kebahagiaan yang tak ternilai.

Tjiptadinata Effendi dan Roselina 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun