dokumentasi pribadi
Bagaimana Kami Lalui  57 Tahun Hidup Bersama?
Kami menikah pada tanggal 2 Januari ,1965 di Padang. Awal menikah,hobi kami berdua beda total. '
Hobi saya adalah :
- olahraga bela diriÂ
- berburu
- mancing
- organisasi
- berkebunÂ
Hobi isteri saya adalah :
- berenangÂ
- menjahitÂ
- memasak
- travelling
Saling mendukungÂ
Dalam kehidupan berkeluarga, sejak awal kami sudah sepakat,untuk saling mendukung dalam menjalankan hobi . Memang bukan perkara mudah,tetiba menyukai hobi masing masing. Tetapi karena sejak awal sudah sama sama sepakat,maka kami jalani apa adanya dan bebas dari rasa keterpaksaan.Â
Awalnya,saya mulai ikut berenang ,menemani isteri. Dan saat saya memancing,isteri ikut memancing . Hobi berburu saya hentikan atas kesadaran sendiri. Isteri selalu mendampingi saya berkebun . Dalam hal hobi menjahit dan memasak,saya tidak ikut ambil bagian,kecuali menemani berbelanja dan ikut makan masakan isteri  Saya berusaha menyukai traveling,walaupun pada awalnya saya lebih suka berkebun,ketimbang traveling. Semuanya butuh proses dan bersyukur kami berdua mampu melalui tahun demi tahun ,hingga 57 tahun hidup pernikahan kami lalui dalam segala suka dan duka
hobi menulis
hobi Kopdar
hobi berorganisasi
hobi travellingÂ
hobi olahraga Â
Mungkin judul :" Kami bersama sama 24 jam sehari:" kedengaran :"too good to be true" .Tapi ,ini adalah fakta,bagi yang percaya terima kasih,bagi yang ragu juga tidak masalah ,karena tidak ada yang dirugikan. Kalau ada yang mengundang kami,mereka sudah tahu,bahwa kami akan datang berdua . Kalau undangan hanya berlaku satu orang,maka seratus persen,kami tidak akan hadir,apapun bentuk undangannya.Â
Mungkin ada yang  bilang, sifat posesif itu berpotensi menjadi beban bagi pasangan,tentu boleh boleh saja,yang pasti bagi kami berdua sama sekali tidak merasa tergangggu. Kalau ada panggilan telpon dan salah satu dari kami sedang mandi,maka spontan saya akan menjawab telpon atau bila saya yang lagi mandi,maka isteri saya yang akan menjawabkan panggilan lewat Hp saya.Â
Kalau lagi berkebun,saya tugas mencangkul tanah dan mencabut rumput liar,sedangkan isteri menyirami tanaman dan membersihkan dari ranting yang sudah mengering. Kalau lagi travelling,saya yang nyetir kendaraan dan isteri saya yang  menjadi  Navigator ,menunjukan jalan. Kalau makan kami bersama sama.tapi cuci piring ,saya dilarang keras ikut mencuci piring. Sebaliknya,kalau lagi travelling,maka saya melarang isteri angkat koper.Â
Kedengarannya romantis banget ya? Hidup ini sarat dengan penilaian penilaian. Biarlah orang lain yang memberikan penilaian terhadap diri kita. Kalau ada yang percaya,ya syukurlah. Tapi kalau ada yang bilang :" It;s too good to be true" juga tidak mengapa,karena tidak akan mengurangi apa yang ada pada kami berdua.
Tulisan ini bukan pamer kasih sayang,tapi hanya berbagi kisah pengalaman hidup,bagaimana kami mengawali pernikahan dengan hobi yang berbeda ,tapi mampu mencari solusinya ,sehingga kini kami sudah melalui hidup pernikahan ke 57 . Kalau Tuhan mengijinkan,tahun depan ,usia kami berdua akan sama sama 80 tahun.Â
Mohon doa dari semua sahabat Kompasiana dan terima kasih untuk perhatian yang begitu besar terhadap kami berdua.
Tjiptadinata Effendi