Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Inilah Salah Satu Bukti Bahwa Kita Disayangi

3 September 2022   19:30 Diperbarui: 3 September 2022   20:08 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto Kita Sudah 10 Tahun Lalu Masih Disimpan dengan Baik

Apakah ada di antara Kompasianers yang mau menyimpan foto orang yang pernah melukai hatinya? Jangankan pernah menyakiti atau melukai hati kita, bahkan foto orang yang rasanya tidak berkenan dihati kita, mungkin kita buang ketempat sampah atau dimasukkan kedalam kardus untuk dimusnahkan. 

Alasan kita mau menyimpan foto seseorang, setidaknya ada hubungan batin yang baik antara kita dengan dirinya. 

Foto kiriman Admin Kompasiana 
Foto kiriman Admin Kompasiana 

Karena itu foto orang tua,kakek nenek, bahkan seluruh kerabat kita, walaupun orangnya sudah lama tiada, masih terus kita simpan di dalam album atau dibingkai sebagai rasa hormat kita. 

Foto adalah implementasi dari seseorang yang pernah hadir dalam hidup kita. Selama orang yang ada didalam foto,tidak menyakiti kita, baik phisik maupun perasaan kita, maka fotonya akan tetap disimpan. Tetapi bagi yang pernah punya mantan, yang sudah pergi meninggalkan dirinya, apakah masih mau menyimpan foto mantan? Saya tidak tahu jawabannya, karena memang tidak pernah punya mantan. 

Dok pribadi
Dok pribadi

fotokenangan-16des2009-1-jpg-631351b408a8b554f72f7442.jpg
fotokenangan-16des2009-1-jpg-631351b408a8b554f72f7442.jpg
Foto kiriman Pak Eko 

Kemarin sewaktu pulang kampung, saya menyempatkan untuk merapikan kamar kami di apartement. Di sana masih tersimpan puluhan buku album foto, yang isinya mulai dari foto kedua orang tua, hingga seluruh kerabat dan sahabat sejak kecil hingga masa kini. Semuanya masih tersimpan rapi, sebagai rasa kasih sayang dan rasa hormat kepada orang tua.

Tetapi foto foto orang yang pernah menyakiti hati saya, walaupun sudah lama saya maafkan, tapi tidak selembarpun fotonya saya simpan. Karena tidak ingin suasana hati ternoda setiap kali menengok fotonya ada dalam kamar tidur kami. 

Foto kiriman Susi Sulastri SH 
Foto kiriman Susi Sulastri SH 

Foto Lama yang Disimpan Sahabat di Samarinda

Usai berkunjung ke Samarinda dan mendapatkan sambutan yang sangat hangat dengan kasih sayang, saya mendapatkan banyak foto foro sewaktu kami berkumpul bersama sama dalam acara makan siang di Rumah Makan Talago. Ada pak Eko yang baru pulang umroh, yang mengirimkan foto kebersamaan kami 10 tahun yang lalu. 

Tanpa perlu menunggu konfirmasi dari pak Eko, kami berdua bersyukur, karena ternyata nama kami berdua tersimpan dalam hati pak Eko, sehingga mau menyimpan foto selama lebih dari sepuluh tahun lalu.

Dok pribadi
Dok pribadi

Hal ini bukan masalah sentimentil, melainkan sebuah bukti yang membesarkan hati kami, bahwa jalinan hubungan persahabatan kami, tidak terputus oleh jarak dan waktu, serta kami berdua sudah lama pensiun dari mengajarkan tekhnik terapi mandiri.

Foto kiriman Susi Sulastri SH.
Foto kiriman Susi Sulastri SH.

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Tidak sia sia kami melakukan perjalanan jauh dari benua Kanguru dan travelling ke sana kemari  dan satu satunya tujuan kami adalah bertemu sahabat lama dan sahabat baru sesama Penulis di Kompasiana. 

Tidak ada urusan bisnis apapun, karena kami sudah lama pensiun dari segala aktivitas yang berhubungan dengan uang masuk. Segala aktivitas yang kami lakukan selama sepuluh tahun belakangan ini adalah semata mata untuk menjalin hubungan persahabatan dan kekeluargaan.

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Terima kasih tak terhingga kepada semua sahabat dan sanak keluarga kami yang berada dimana saja. Untuk kasih sayang yang kami rasakan dalam setiap kunjungan. Semoga Tuhan mengizinkan kita bertemu lagi di lain kesempatan.

Tjiptadinata Effendi dan Roselina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun