Sesungguhnya Sangat Sederhana
Agar dapat diterima oleh berbagai kalangan, walaupun berbeda suku dan budaya, serta mungkin saja berbeda dalam banyak hal. sesungguhnya sangat sederhana.Â
Tidak perlu merujuk pada kalimat kalimat Motivator kelas dunia, karena sangat simpel dan sederhana, yakni: "Jangan tinggi hati". Secara tanpa sadar, banyak orang yang menempatkan dirinya selevel lebih tinggi, dibandingkan dengan orang yang ada didepannya. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor internal, maupun faktor eksternal.
Faktor internal:
merasa diri orang kaya
merasa diri sudah menyandang gelar berderetÂ
menduduki jabatan penting dalam suatu komunitas
merasa lebih pintar dalam segala halÂ
Faktor eksternal:
berkawan dengan orang penting
bersahabat dengan pejabatÂ
Karena didalam hatinya, telah terpateri, bahwa dirinya pribadi, setidaknya selevel lebih tinggi dari orang yang berada di hadapannya, maka secara tanpa sadar akan tampak dari tutur kata dan sikapnya, maupun dalam gesture tubuh. Berbicara dengan nada mendikte dan menempatkan diri, sebagai orang yang patut dilayani.Â
Akibatnya,energi yang terpancar dari dalam dirinya, menghadirkan penolakan bagi orang yang berhadapan dengan dirinya, karena aura yang terpancar dari dirinya, tidak mampu besinergi dengan aura lawan bicaranya. Akibatnya, hanya menghasilkan pertemuan yang tawar dan tak berkesan.
Disayangi Orang BanyakÂ
Perjalanan kami dalam menemui sahabat dan sanak keluarga. sama sekali tidak ada kepentingan lainnya. Semata mata hanya untuk dapat bertemu dan melepaskan kangen. Karena kami berdua datang dengan membuka hati, maka kami diterima dengan hati yang terbuka. Karena itu, kami disayangi begitu banyak orang.Â
Mendapatkan panggilan: "Ayahanda dan Bunda atau Opa dan Oma, Apak dan Mande  atau papa dan mama, Om dan tante", sungguh merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri bagi kami berdua. Walaupun bukan tipe orang yang gila hormat,tapi mendapatkan rasa kasih sayang yang tulus dari begitu banyak orang, sungguh melambungkan rasa syukur kepada Tuhan.
Bersahabat Dengan Orang Penting
Bersahabat dengan orang penting, tidak secara serta merta menjadikan diri pribadi kita menjadi orang penting pula. Karena itu tetaplah rendah hati. Dalam hubungan persahabatan, lepaskanlah semua artribut yang menempel pada diri kita.
Kalau kita memiliki kelebihan,maka disyukuri saja. Karena kekayaan yang kita banggakan,boleh jadi bagi orang lain,hanyalah recehan belaka.Â
Karena hidup tanpa sahabat, akan menyebabkan orang menjadi lonely atau kesepian. Kehadiran sahabat dalam hidup kita, akan menyebabkan aura kita beresonansi dengan alam dan menghadirkan keceriaan dalam perjalanan hidup kita. Kelebihan yang ada pada diri kita seharusnya menghadirkan rasa syukur  yang mendalam,jangan sampai menjadi dinding penyekat yang akan menjauhkan kita dari sahabat . Kesombongan hanya akan mempertinggi tempat jatuh.Â
Semoga ada manfaatnyaÂ
Salam sayang,
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H