Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anak Cucu Bangga Opa Oma Penulis di Kompasiana

12 September 2022   20:06 Diperbarui: 12 September 2022   20:09 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Motivasi Agar Jangan Berhenti Menulis 

Walaupun bukan termasuk Penulis beken, tetapi aktif menulis di Kompasiana walaupun usia sudah tidak lagi muda ternyata menghadirkan rasa bangga bagi anak cucu dan sanak keluarga kami berdua. 

Bahkan bukan sebatas anak cucu dan keponakan kami saja, tapi saat kami berada di Italia bersama adik kami dan suaminya Sandro, setiap kali bertemu  sanak keluarganya saya selalu diperkenalkan sebagai Penulis di Kompasiana. Bahkan saat kami berkunjung ke negeri Belanda juga diperkenalkan oleh sanak keluarga kami sebagai Penulis di Kompasiana. 

Saat memperkenalkan kami sebagai Penulis terasa ada nada bangga Respons masyarakat di luar negeri, ternyata berbeda dengan respons yang lazim di Tanah Air kita. 

Kalau di sini biasanya orang bangga memperkenalkan "Ini adik saya, Insinyur Rudy" atau "Kenalkan keponakan saya Doctorandus Gunawan" Kalau di Australia, selama belasan tahun kami tinggal disini belum pernah mendengarkan orang memperkenalkan anak atau anggota keluarganya dengan menyebutkan titel. Cukup menyebutkan nama saja. Hal ini hanya merupakan sepintas gambaran,bahwa :"Lain padang,lain belalangnya,lain lubuk lain pula ikannya " Beda negeri ,beda pula budaya dan adat istiadatnya. 

Banyak Sahabat Sesama Penulis di Kompasiana

Saat cucu cucu kami menyaksikan foto foto Kopdar dari kota ke kota, mereka sangat senang menyaksikan bahwa Opa dan Omanya banyak dikelilingi oleh sahabat sesama Penulis di Kompasiana.

Hal ini, semakin meningkatkan rasa kebanggaan sebagai salah seorang Penulis di Kompasiana. Dengan menyebutkan :" Penulis di Kompasiana" maka orang tidak merasa perlu lagi untuk bertanya,apa itu Kompasiana? Karena semua orang sudah tahu.Beda dengan bila menyebutkan bahwa diri kita adalah Penulis dari salah satu Blog lainnya,maka orang merasa perlu bertanya,dimana kantornya atau siapa pemimpinnya. ? Bila menyebutkan bahwa diri kita adalah Penulis di Kompasiana,maka orang tidak merasa perlu bertanya lagi.

Karena itu,apapun alasannya teruslah menulis di Kompasiana,karena dapat menjadi kebanggaan bagi anak cucu kita. Bila ada hal hal yang membuat hati kita kecewa ataupun merasa tidak mood ,tetaplah menulis,jangan berhenti menulis entah karena alasan apapun.Bila mengalami demotivasi,maka kembalilah ke  niat awal menulis

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun