Bertemu Dengan Kakak Satu Satunya
Foto Keluarga
Kemarin kami ke Bandung, usai Kopdar gelombang kedua di jemput oleh Dewi, keponakan saya. Ternyata dalam kendaraan ada kakak saya Yanita Effendi bersama suami dan cucu cucu. Sungguh merupakan sebuah kegembiraan yang tak ternilai. Kami langsung pulang kerumah kakak ke Cijerah Bandung.
Setibanya dirumah kakak, kami duduk santai sambil saling bercerita. Suasana ceria dan gembira sungguh memenuhi seluruh relung hati.
Tapi saat secara tanpa sadar saya bertanya tentang kondisi keluarga kedua keponakan kami, yakni putra kakak saya yakni Ferry dan Herry, yang hilang secara mistery bersama pesawat Malaysian Airlines MH370 yang hingga saat ini penuh dengan mistery, suasana berubah menjadi mendung.Â
Tampak butiran air bening dipelupuk mata kakak saya dan suami tercinta. Saya menyesal telah menyampaikan pertanyaan yang bagaikan mengorek ngorek luka lama yang tak kunjung mengering. Walaupun mencoba mengalihkan ketopik lain , tapi suasana mendung tidak serta merta menjadi cerah.
Kakak Saya Yanita Effendi berusia 83 tahun, lebih tua 3 tahun dibanding dengan kami berdua.
Kami berdua menginap semalam dirumah kakak.Sepanjang hari kami saling melepas kangen. Cerita tentang kenangan indah semasa masih tinggal bersama dirumah orang tua kami di Padang. Kami saling melepas kangen hingga larut malam
Saatnya BerpisahÂ
Esoknya saya bermaksud menggunakan travel, untuk kembali ke Jakarta, tetapi kakak saya bersikeras mau mengantarkan kami berdua pulang ke Jakarta.
Dengan di sopiri Dewi putri kakak saya dan menempuh perjalanan selama 4 jam, kami tiba dengan selamat di Jakarta Dan setelah singgah untuk makan bersama di Restoran Padang,lalu mengantarkan kami hingga tiba di Mediterranean Boulevard Apartments dimana kami berdua tinggal.
Gembira bertemu dengan satu satunya saudara kandung yang masih bersama di dunia ini . Tapi sekaligus rasa sedih karena harus berpisah lagi. Seperti kata pribahasa "A time to meet and a time to part" Ada pertemuan, ada perpisahan. Inilah yang agaknya disebutkan sebagai romantika kehidupan.
Tjiptadinata EffendiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H